Ternyata 75 persen siswa Sekolah Menengak Kejuruan (SMK) gagal dalam memasuki lapangan kerja dunia usaha, karena hasil wawancara yang buruk, demikian hasil penelitian Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI).
“Saat dirinci lebih jauh, 40 persennya tidak berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bahasa gaul lebih banyak merusak siswa dalam berbahasa Indonesia,” kata Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Jakarta Timur Sudarwati SPd, Kamis.
Berpijak dari itulah, MGMP Bahasa Indonesia tingkat nasional, di antaranya menyelenggarakan Lomba Gelar Prestasi dan Bela Negara. “Kami di tingkat wilayah juga ikut menggelar kegiatan tersebut, khususnya lomba menulis dan bercerita,” ujar Sudarwati.
Lomba yang dibuka Kasi SMK Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen) Jakarta Timur, Hadi Waulat, di SMK 10 Jalan Jenderal Sutoyo, Cililitan kemarin diikuti siswa dari 22 SMK.
“Tiap sekolah mengirim dua siswanya. Pemenangan nanti akan mengikuti perlombaan sejenis di tingkat provinsi sampai ke tingkat nasional,” jelas Sudarwati