Bahasa Embara … Siapa Yang Lupa?
Embara? Kedengarannya asing di telinga kita. Padahal, kata itu sangat sering dipakai dalam rupa berimbuhan: mengembara dan pengembara. Pengembara dapat dipadankan dengan kelana (mengapa harus pengelana?), kata puitis yang sering tersua pada cerita tempo hari. Embara adalah kata asal, tetapi lebih kerap kita jumpai dalam bentuk kembara. Kita sering lupa dengan asal-usul kata sehingga acap kali menggunakan deretan kata berimbuhan dalam kalimat. ”Pak Ahmad sangat memedulikan anak-anaknya”, padahal kalimat itu dapat ditulis sebagai ”Pak Ahmad sangat peduli anak-anaknya”. Contoh lain: ”Pemerintah memperingatkan agar pelaksanaan peraturan perlalulintasan serta pengawasannya dapat terlaksana dengan melakukan penataan birokrasi kepolisian.” Terlalu banyak kata berimbuhan. Tentu saja kalimat semacam itu tak mudah dicernakan, selain tak terang-benderang.… Selengkapnya »Bahasa Embara … Siapa Yang Lupa?