Lompat ke konten

Bedah Buku

Ayu Utami Ingin Semua Perempuan Bebas Dari Rasa Takut

    Ayu Utami pernah menjadi wartawati beberapa berita mingguan. Ayu kemudian bergiat bersama para aktivis, termasuk bergabung bersama para jurnalis yang memperjuangkan kebebasan berekspresi dan berpendapat. Ayu kemudian mengemuka sebagai novelis setelah novel pertamanya, Saman, menjuarai sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta pada 1998. Setelah itu novel-novelnya, Larung dan Bilangan Fu, hadir mewarnai kancah sastra Indonesia dengan gaya Ayu yang gamblang, terus terang, termasuk terkait isu gender, seks, dan spiritualisme. *** Kak Ayu, kira-kira apa kiat jadi penulis yang produktif, sekaligus berbobot? Jujur saya kagum dengan novel Kak Ayu berjudul Bilangan Fu yang turut mewarnai dunia sastra Indonesia. Saya juga kebetulan mengikuti salah satu lomba yang dijurikan Kak Ayu. (Daniel Hermawan,[email protected])… Selengkapnya »Ayu Utami Ingin Semua Perempuan Bebas Dari Rasa Takut

    Biografi Ani Yudhoyono Berjudul Kepak Sayap Putri Prajurit Diluncurkan

      Dalam hidup saya, cintalah yang mengajarkan saya tumbuh secara rohani. Saya ingin berbagi cinta melalui buku ini kepada semuanya,” ujar Ny Ani Yudhoyono, mengantarkan peluncuran biografinya, Kepak Sayap Putri Prajurit, di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (30/7) malam lalu. Acara bertajuk ”Merayakan Cinta” itu sekaligus menandai 34 tahun pernikahan Ani dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Peluncuran buku itu, selain Presiden Yudhoyono, juga dihadiri Wakil Presiden Boediono dan Ny Herawati Boediono, serta pejabat lainnya. Buku itu ditulis Alberthiene Endah. Buku ini, di mata Joop Ave, yang menjadi panitia, bukan hanya menampilkan kehidupan Ani, tetapi juga meluruskan persepsi keliru tentang sang ayah, Sarwo Edhi Wibowo. Sarwo Edhi, letnan jenderal (purnawirawan) yang berkarier… Selengkapnya »Biografi Ani Yudhoyono Berjudul Kepak Sayap Putri Prajurit Diluncurkan

      Potret Konsolidasi Demokrasi Indonesia

        Politik Indonesia pasca-Orde Baru membersitkan pesan terkait demokratisasi. Namun, arah transisi dan konsolidasi masih belum jelas terpetakan sekalipun berbagai kajian telah dilakukan. Dari sekian banyak karya yang mengulas kondisi politik Indonesia pasca-Orde Baru, pada umumnya hanya memotret satu atau dua bidang panggung saja. Semisal, aspek partisipasi politik, ekonomi politik, politik militer, kepartaian, dan masyarakat sipil. Buku yang ditulis oleh Profesor Kacung Marijan ini menawarkan tiga hal penting. Pertama, potret sistem politik Indonesia dalam masa konsolidasi demokrasi. Penulis tidak hanya menyampaikan pandangan teoretis yang banyak diwarnai pendekatan new institutionalism, tetapi juga pembahasan kontekstual dan potret sistem politik Indonesia yang tengah berproses. Kedua, uraian gagasan dan analisis yang cermat membuat beragam bidang… Selengkapnya »Potret Konsolidasi Demokrasi Indonesia

        Buku Baru: Al-Azhar dan Moderasi Islam

          Al-Azhar merupakan salah satu perguruan tinggi tertua di dunia setelah Universitas Oxford di Inggris. Namanya menjulang tinggi di dunia karena membawa bendera moderasi Islam. Di usianya yang lebih dari satu milenium ini, pengaruhnya semakin terasa hingga di Tanah Air. Buku Al-Azhar: Menara Ilmu, Reformasi dan Kiblat Keulamaan karya Zuhairi Misrawi merupakan salah satu buku terlengkap tentang al-Azhar karena menyuguhkan profil keilmuan, sejarah dan jejak reformasi Islam, sejarah mahasiswa Indonesia di al-Azhar, dan perannya dalam mengembangkan moderasi Islam di dunia. Sejak didirikan pertama kali oleh Dinasti Fatimiah pada 973 M, al-Azhar mampu menarik minat pelajar-pelajar dunia yang ingin mengenyam pendidikan di al-Azhar. Rintisan sekolah ini dimulai dari pendidikan yang berlangsung di… Selengkapnya »Buku Baru: Al-Azhar dan Moderasi Islam

          Buku Baru: Sejarah Kecil Indonesia Rosihan Anwar

            Terpacak juga air mata wartawan lima zaman Rosihan Anwar tatkala bercerita soal buku Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jilid 4 (Penerbit Buku Kompas, November 2024) yang diluncurkan secara sederhana di Hotel Santika, Kamis (9/12) malam. Pasalnya, buku tersebut didedikasikan kepada istri tercinta, almarhumah Hajjah Siti Zuraida R Anwar (20 September 1923-5 September 2024). ”Buku (Sejarah Kecil Indonesia) jilid 4 ini saya dedikasikan untuk istri saya, almarhumah Hajjah Siti Zuraida R Anwar…,” ujar Rosihan. Mata wartawan yang Mei tahun depan genap berusia 89 tahun ini tampak berkaca-kaca. Sabam Siagian, yang duduk di sampingnya, berusaha memberikan isyarat untuk tak larut dalam kedukaan sembari menepuk-nepuk bahu Rosihan. Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama… Selengkapnya »Buku Baru: Sejarah Kecil Indonesia Rosihan Anwar

            Buku Baru: Demokrasi Substansial: Risalah Kebangkrutan Liberalisme

              • Judul: Demokrasi Substansial: Risalah Kebangkrutan Liberalisme • Penulis: Donny Gahral Adian • Penerbit: Koekoesan • Cetakan: I, Oktober 2024 • Tebal: xi + 129 halaman • ISBN: 978-979-1442-37-4 Akhir-akhir ini, kita menyaksikan apa-apa yang seharusnya berada di ruang privat menjajah ruang publik. Titik kulminasinya kita merasakan kekhawatiran bahwa kehidupan perpolitikan menjadi sekadar fungsi dari kegiatan ekonomi, semata-mata transaksi dan negosiasi. Pada kondisi itu, demokrasi merosot maknanya menjadi kompetisi untuk mendulang suara, yang di dalamnya popularitas menjadi kunci utama. Sementara, popularitas jarang dibangun dari keringat kerja politik, tetapi dari iklan politik belaka. Akibatnya, rakyat hanya dibutuhkan lima tahun sekali dan terlupa bahwa ia merupakan pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Donny Gahral… Selengkapnya »Buku Baru: Demokrasi Substansial: Risalah Kebangkrutan Liberalisme

              Buku Baru: Pengadilan HAM Tidak Efektif Di Indonesia

                Penyelesaian berbagai kasus pelanggaran hak asasi manusia pada masa lalu melalui Pengadilan HAM ad hoc dinilai kurang efektif. Solusi terbaik untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu itu adalah melalui islah. Bisa juga penyelesaian secara politis, seperti dilakukan Pemerintah Indonesia dan Timor Leste terkait dugaan pelanggaran HAM di Timor Timur pasca-penentuan pendapat tahun 1999. Pendapat itu disampaikan hakim pada Pengadilan HAM Ad Hoc Jakarta, yang juga hakim Pengadilan Negeri (PN) Bengkulu, Binsar Gultom dalam peluncuran buku karyanya berjudul Pelanggaran HAM dalam Keadaan Darurat di Indonesia, Sabtu (4/12) di kampus Universitas Hazairin (Unihaz), Bengkulu. Peluncuran buku terbitan Gramedia Pustaka Utama itu ditandai pula dengan seminar nasional, dengan narasumber Ketua Muda Mahkamah… Selengkapnya »Buku Baru: Pengadilan HAM Tidak Efektif Di Indonesia

                Buku Baru: Api Paderi: Pertentangan Kaum Paderi dengan Kaum Adat Menegakkan Islam secara Kaffah

                  Dua kutub, di mana pun itu, selalu ada dan saling beradu. Kutub agama dan budaya menjadi contoh kutub-kutub yang kadang sulit bertemu. Karena itu, membaca, mempelajari, dan mempertemukan kedua kutub ini kadang menjadi sia-sia jika tidak dikaji dari sudut yang tepat. Pertentangan semacam ini pun terjadi. Pro-kontra Kongres Kebudayaan Minangkabau adalah dua kutub yang saling beradu. Kutub yang sulit bertemu yang coba dijalin dalam suatu karya sastra oleh seorang penulis muda asal Ranah Minang. Penulis novel ini berani menulis setelah tunak di Yogyakarta sana. Novel ini bahkan lahir setelah ia berada jauh dari obyek yang dituliskannya. Karya ini mengambil setting tempo dulu Nagari Paninjauan di pinggang gunung, yang sekaligus menjadi… Selengkapnya »Buku Baru: Api Paderi: Pertentangan Kaum Paderi dengan Kaum Adat Menegakkan Islam secara Kaffah

                  Buku Buku Terbaru Hari Ini

                    Ketika Matahati Bicara Surat kabar hanya bertahan sehari. Sedangkan buku bisa bertahan 1.000 tahun. Demikian kalimat bijak yang diyakini sebagian besar wartawan, termasuk Ahmad Suroso, kelahiran Yogyakarta tahun 1960. Oleh karena itulah, Redaktur Pelaksana sekaligus Plt Pemimpin Redaksi Tribun Batam (sejak tahun 2009) menerbitkan buku berisi kumpulan editorial atau Tribun Corner yang setiap hari muncul di harian yang ia pimpin. Suroso memberi judul bukunya, Ketika Matahati Bicara. Tulisan di editorial Tribun Batam merupakan refleksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi perbincangan publik, baik lokal, regional, maupun nasional. Isinya merupakan perpaduan antara topik hangat yang sedang berkembang di masyarakat dan ekspresi sikap kritis, optimistis, atau kegalauan dan sedekat mungkin mencoba menyuarakan suara… Selengkapnya »Buku Buku Terbaru Hari Ini

                    Biografi Warkop: Bisnis Warung Kian Tergusur

                      Andai Warkop masih lengkap, sajian satir politik mereka laris manis setahun terakhir ini. Mereka pasti ”menguras habis” isu DPT bodong, Cicak vs Buaya, skandal Century, mobil baru menteri, studi banding DPR, Ketum PSSI, dan belasan ketidakwarasan politik sebagai bahan melucu. Apalagi, komedi jadi salah satu kompensasi untuk melepaskan stres sosial karena aspirasi rakyat sudah lama tak didengar elite yang memerintah. Akan tetapi, apa betul banyak yang tertarik nonton lawak politik? Apalagi lawak ala Warkop disajikan butuh tingkatan intelektualitas tertentu mengingat almarhum Nanu Mulyono, Kasino Hadibowo, dan Wahjoe Sardono (yang tersisa tinggal Indro Kusumonegoro dan Rudy Badil) sarjana-sarjana sadar politik. Sementara, mayoritas rakyat terbilang apolitis. Persoalan kedua, satir-satir Warkop pada tahun… Selengkapnya »Biografi Warkop: Bisnis Warung Kian Tergusur