Lompat ke konten

Bedah Buku

Buku Baru: Biografi Oprah Winfrey

    • Judul: Oprah: A Biography • Penulis: Kitty Kelley • Penerbit: Crown Publishers, 2024 • Tebal: xiv +524 halaman • ISBN: 978-0-307-39486-6 Oprah Winfrey dikenal publik lewat Oprah Winfrey Show. Oprah selalu tampil cerdas, penuh perhatian, serta memesona penonton dalam setiap wawancara yang dilakukannya. Kelley mengatakan, ia mendekati subyeknya ini dengan sikap hormat. Penulis hendak mengungkap kebenaran dan meyakini Oprah hanya manusia biasa dengan kelebihan dan kekurangannya. Meski demikian, Lisa Halliday, juru bicara Oprah, menyatakan bahwa Oprah tidak berpartisipasi ataupun membaca buku Kitty Kelley. Penulis melakukan penelusuran mendalam disertai wawancara dengan puluhan rekan, ataupun keluarga Oprah. Dia menemukan sisi lain dari seorang pribadi yang dikenal memesona bahkan dikagumi oleh masyarakat… Selengkapnya »Buku Baru: Biografi Oprah Winfrey

    Buku Baru: 60 Tahun Pasang Surut Hubungan Indonesia-Rusia

      • Judul: Sahabat Lama, Era Baru: 60 Tahun Pasang Surut Hubungan Indonesia-Rusia • Penulis: Tomi Lebang • Penerbit: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2024 • Tebal: xx + 180 halaman • ISBN: 978-979-081-287-1 Pascaperistiwa G30S/PKI pada 1965 dan dimulainya rezim Orde Baru mengawali ”musim gugur” berkepanjangan bagi persahabatan Indonesia-Rusia kendati tak sampai putus. Banyak orang Rusia yang diminta kembali ke negaranya. Sebaliknya, mahasiswa Indonesia di Rusia tidak diizinkan kembali ke Tanah Air. Perpisahan terasa panjang mengingat sejarah hubungan kedua negara itu begitu dekat. Sebagai contoh adalah besarnya perhatian Rusia terhadap proses kemerdekaan Indonesia. Pada kurun 1945-1947, Rusia memelopori gerakan yang mengecam rencana Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Kemudian disusul pengakuannya… Selengkapnya »Buku Baru: 60 Tahun Pasang Surut Hubungan Indonesia-Rusia

      Buku Baru: Menguak Peradaban dari Pantai Utara

        Situs Batujaya selama ini dikenal sebagai kompleks percandian batu bata paling besar. Keberadaannya menguak sekaligus menyisakan berbagai pertanyaan peradaban di wilayah ini. Situs yang terletak di wilayah Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, sekitar 50 kilometer utara kota Karawang, Jawa Barat, ini berada di tengah hamparan sawah. Situs yang memiliki sekitar 30 candi dan bangunan keagamaan yang tersebar di atas areal seluas lima kilometer persegi ini pertama kali diketahui Tim Survey Jurusan Arkeologi Universitas Indonesia (UI) yang dipimpin Profesor Ayatrohaedi pada 1984. Sejak itu, penelitian terhadap 30 candi dan bangunan keagamaan yang terdapat di situs tersebut terus berlangsung hampir setiap tahun. Buku ini membahas keberadaan situs tersebut dan dirangkai dari disertasi penulisnya… Selengkapnya »Buku Baru: Menguak Peradaban dari Pantai Utara

        Buku Baru: Kapal Dewa Ruci

          Kapal latih KRI Dewa Ruci saat ini tengah melakukan muhibah keliling dunia dengan membawa puluhan kadet Akademi TNI AL. Jauh sebelum itu, tahun 1965 Dewa Ruci juga melakukan kegiatan serupa. Di antara awak yang ikut berlayar 45 tahun lalu itu terdapat nama Cornelis Kowaas, anggota TNI AL berpangkat sersan mayor satu. Ia bertindak selaku juru kamera. Kowaas menulis pengalaman selama di kapal dan menerbitkannya ke dalam sebuah buku berjudul Dewa Ruci. Sang Saka Melanglang Jagad yang menjadi best seller hingga 1967. Sekitar satu dekade kemudian, pada 1986, buku itu kembali diterbitkan dengan revisi menyeluruh. Kini, setelah disunting dan dikemas ulang, Dewa Ruci tulisan Kowaas (79 tahun, pensiunan berpangkat letnan kolonel)… Selengkapnya »Buku Baru: Kapal Dewa Ruci

          Monolog: Kembali pada Kesederhanaan Butet Kartaredjasa

            Pentas monolog Butet Kartaredjasa (49) telanjur dicap sebagai pentas yang heboh, penuh kritik terhadap isu-isu aktual politik, dan bikin penonton ”ger-geran.” Kini, aktor asal Yogyakarta itu mencoba menekuni monolog sederhana yang lebih menonjolkan kemampuan keaktoran. Usaha itu diterapkan pada pentas monolog ”Kucing” di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 30-31 Oktober, kemudian di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, 3-4 November. Pentas serupa bakal digelar keliling di beberapa kota di Indonesia. Naskah karya Putu Wijaya ini digarap sutradara Whani Darmawan dan tata musik Djaduk Ferianto. Setidaknya semangat kesederhanaan itu tecermin pada tata panggung, musik, cerita, serta permainan Butet yang lebih bersahaja. Panggung disulap jadi rumah biasa. Ada teras, meja,… Selengkapnya »Monolog: Kembali pada Kesederhanaan Butet Kartaredjasa

            Esai: Diksi

              Kata-kata dalam sebuah puisi kadang kala, atau malah sering kali, tampak membedakan diri dari wicara sehari-hari. Puisi datang dan menghadirkan pemandangan yang tak biasa atas dunia, lewat kombinasi kata (dengan segenap citra dan bunyi yang disarannya) yang membangkitkan suatu momen yang intens dan unik dalam bahasa. Mungkin kata-kata itu membawa kita mendaki tinggi dan memandang hamparan yang jauh dan melenyap di kaki langit. Atau tiba-tiba kita seperti berdiri di dasar jurang yang teduh dan curam, menyaksikan lebat belukar dan barisan panjang semut rangrang. Mungkin pula kita serasa terdampar di antah berantah, atau di sebuah dunia yang kelam dan genting dirundung petaka. Atau mungkin kita sekadar dituntun ke sebuah sudut di… Selengkapnya »Esai: Diksi

              Resensi Buku: Sepeda Potret Segala Zaman

                Selain mengayuh, menikmati desainnya merupakan hal yang menyenangkan tentang sepeda. Buku ini bercerita mengenai sepeda dengan fokus pada masalah desain, termasuk paparan mengenai proses membuat desain sepeda serta kiat bagaimana membuat desain sepeda yang baik. Bicara sepeda tentu harus juga menyinggung perjalanan sejarahnya yang sudah dua abad menjadi alat perjalanan manusia. Sejarah sepeda dalam buku ini dibahas semenjak perkembangan desain sepeda, mulai dari bentuk awal yang serba kayu, diciptakan Karl Drais di Jerman pada 1817 yang belum menggunakan pedal. Saat itu, untuk melaju, pengendara menjejakkan kakinya pada tanah agar roda bergerak. Sepeda dengan pengayuh yang dipasang pada as roda depan mulai muncul pada 1839 lewat karya MacMillan dari Skotlandia dan… Selengkapnya »Resensi Buku: Sepeda Potret Segala Zaman

                Bedah Buku: Indonesia Merupakan Pusat Dunia dan Awal Peradaban Dunia

                  Sejumlah ilmuwan asing meyakini Indonesia sebagai awal peradaban dunia. Teori yang tentu saja menimbulkan pro-kontra di dunia ini semestinya menjadi referensi Indonesia untuk mengkaji lebih lanjut teori peradaban manusia modern. Teori baru bahwa Indonesia sebagai awal peradaban manusia itu berdasarkan buku Eden in The East atau Surga di Timur, Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara karya Profesor Stephen Oppenheimer dari Universitas Oxford, Inggris. Indonesia sebagai sumber segala peradaban besar di dunia juga dikemukakan ilmuwan Brasil, mendiang Profesor Arysio Santos, dalam karyanya, Atlantis, The Lost Found Continent Finally Found atau Indonesia Ternyata Tempat Lahir Peradaban Dunia. Pembahasan untuk mencermati penelitian yang menyebutkan bahwa Indonesia merupakan awal peradaban dunia yang dimulai dari… Selengkapnya »Bedah Buku: Indonesia Merupakan Pusat Dunia dan Awal Peradaban Dunia

                  Penyebab Utama Dajjal Tidak Dapat Masuk Madinah dan Makkah

                    Riwayat hadits menyebutkan, orang-orang yang tinggal di Makkah dan Madinah nantinya akan terjaga dari fitnah Dajjal pada hari kiamat. Meski demikian, keistimewaan tersebut dikecualikan dari golongan ini meski mereka tinggal di dua kota suci itu. Bukti bahwa Dajjal tidak dapat memasuki kota Madinah berasal dari riwayat dari Imam Malik RA yang kemudian sampai pada Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda, Makkah juga menjadi kota suci yang dilindungi para malaikat dari Dajjal. Bersumber dari Ash Shahih yang menyebutkan. “Dajjal tidak akan masuk Makkah dan Madinah karena dihalangi para malaikat.” Kaum Munafikun Akan Sambut Dajjal Dari Kota Madinah Meski tidak dapat memasukinya, Dajjal tetap dapat mendatangi wilayah sekitar Madinah. Menurut keterangan hadits,… Selengkapnya »Penyebab Utama Dajjal Tidak Dapat Masuk Madinah dan Makkah

                    Bedah Buku: SBY Perlu Bangun Citra Berbasis Kinerja

                      Presiden Susilo Bambang Yudhoyono perlu membangun citra yang berbasis kinerja. Mengandalkan citra yang berbasis verbal, Yudhoyono akan dengan mudah dilupakan oleh rakyat saat sudah tidak lagi menjabat presiden. Demikian disampaikan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Ibnu Hamad, Minggu (24/10) di Jakarta. Ibnu mengungkapkan hal tersebut seusai berbicara dalam diskusi peluncuran buku karya politisi Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi, Strategi Kebangsaan Satrio Piningit 2014. Menurut Ibnu, pencitraan penting dilakukan oleh setiap pemimpin negara. Namun, perbedaan antara pencitraan yang dilakukan Yudhoyono dan presiden negara maju, seperti Amerika Serikat, terletak pada jenisnya. ”Barack Obama (Presiden AS), misalnya, membangun citra dengan berjuang mengegolkan sistem jaminan kesehatan terbaru di negaranya. Di Indonesia, pencitraan masih dilakukan lewat… Selengkapnya »Bedah Buku: SBY Perlu Bangun Citra Berbasis Kinerja