Lompat ke konten

Bedah Buku

Buku Baru: Biografi Mochtar Lubis

    • Judul: Journalism and Politics in Indonesia: A Critical Biography of Mochtar Lubis (1922-2004) as Editor and Author • Penulis: David T Hill • Penerbit: Routledge, 2024 • Tebal: xvii+266 halaman • ISBN: 978-0-415-56281-2   Buku ini merekam perjalanan hidup Mochtar Lubis yang menjadi cermin sejarah Indonesia pascakemerdekaan. Mochtar dikenal kritis dan lantang menentang penyalahgunaan kekuasaan pada era Soekarno dan Soeharto. Di bawah kedua pemerintahan itu, jurnalisme perlawanan Mochtar menelan korban penutupan korannya serta hukuman penjara baginya. Keteguhan dan integritasnya membawa editor harian Indonesia Raya ini menjadi simbol kebebasan pers. Penulis memulai proyek ini pada 1979 sebagai mahasiswa doktoral dan baru merampungkannya tahun lalu. Menurut dia, komitmen dan prinsip Mochtar… Selengkapnya »Buku Baru: Biografi Mochtar Lubis

    Pelarangan Buku di Indonesia: Sebuah Paradoks Demokrasi dan Kebebasan Berekspresi

      • Judul: Pelarangan Buku di Indonesia: Sebuah Paradoks Demokrasi dan Kebebasan Berekspresi • Penulis: Tim Peneliti Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media) • Penerbit: PR2Media & Friedrich Ebert Stiftung, September 2024 • Tebal: xiv + 190 halaman • ISBN: 978-602-97839-0-2   Kehadiran buku ini tepat waktu, seiring dengan keluarnya keputusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan UU No 4/PNPS/1963, Oktober lalu. Sejalan dengan era reformasi, keputusan MK melengkapkan kemerdekaan berekspresi yang sudah dinikmati selama lebih dari 12 tahun. Penulis, penerbit, distributor buku, berikut orang dan lembaga terkait, tidak lagi khawatir bukunya akan dilarang langsung oleh pemerintah sebab harus dilakukan lewat putusan pengadilan. Ditulis berdasarkan penelitian studi kasus selama April-Agustus 2024 dengan fokus… Selengkapnya »Pelarangan Buku di Indonesia: Sebuah Paradoks Demokrasi dan Kebebasan Berekspresi

      Nasib Buku Sekarang Sudah Sebaik Pers

        Nasib buku sekarang sudah sebaik media pers setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan mencabut undang-undang pelarangan barang cetakan karena bertentangan dengan konstitusi. Pasal 28F UUD 1945 menyatakan, ”Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.” UU ini pada awalnya berbentuk Penetapan Presiden (Penpres) Nomor 4 Tahun 1963 tentang Pengamanan terhadap Barang-barang Cetakan yang Isinya Dapat Mengganggu Ketertiban Umum. Penpres ini, yang berlaku sejak ditandatangani dan disahkan oleh Presiden Soekarno pada 23 April 1963, membolehkan Kejaksaan melarang peredaran barang cetakan ”yang isinya dapat mengganggu ketertiban umum”. Barang cetakan yang… Selengkapnya »Nasib Buku Sekarang Sudah Sebaik Pers

        Diskusi Buku: Malaysia Masa Depan Indonesia

          Kolumnis asal Malaysia, Karim Raslan, menyatakan bahwa pelaku bisnis dan politisi di negaranya mulai menyadari bahwa Indonesia adalah masa depan Malaysia. Oleh karena itu, mereka mulai mengubah pandangannya terhadap Indonesia dengan mengekspor barang murah selundupan ke Indonesia. Hal itu disampaikan Karim Raslan dalam diskusi bukunya berjudul Ceritalah Indonesia, Jumat (15/10) malam di Yayasan Umar Kayam, Yogyakarta. Dalam diskusi, para peserta lebih banyak menanyakan pandangan Karim Raslan dan masyarakat Malaysia pada umumnya terhadap Indonesia. ”Banyak orang bisnis sadar bahwa negara yang punya potensi adalah negara besar. Makanya mereka merasa harus melihat Indonesia,” katanya. Selain kalangan bisnis, kata dia, politisi di Malaysia juga menganggap penting hubungan dengan Indonesia. Ia berpendapat Indonesia adalah… Selengkapnya »Diskusi Buku: Malaysia Masa Depan Indonesia

          Cerdas dengan Game: Panduan Praktis bagi Orangtua dalam Mendampingi Anak Bermain Game

            • Judul: Cerdas dengan Game: Panduan Praktis bagi Orangtua dalamMendampingi Anak Bermain Game Mendampingi Anak Bermain Game • Penulis: Samuel Henry • Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2024 • Tebal: xix + 211 halaman • ISBN: 978-979-22-5982-7 Games sering kali dituduh memberikan pengaruh negatif terhadap anak. Menurut penulis, ia sengaja menulis buku ini untuk mempersiapkan mental dan mengubah pola pikir para orangtua terhadap game. Permainan ini mempunyai fungsi dan manfaat positif bagi anak, di antaranya, anak mengenal teknologi komputer, pelajaran untuk mengikuti pengarahan dan aturan, latihan memecahkan masalah dan logika, melatih saraf motorik dan keterampilan spasial, menjalin komunikasi anak-orangtua saat bermain bersama, serta memberikan hiburan. Bahkan, bagi pasien tertentu, permainan game… Selengkapnya »Cerdas dengan Game: Panduan Praktis bagi Orangtua dalam Mendampingi Anak Bermain Game

            Buku Baru: Politik Kelautan Indonesia

              • Judul: Politik Kelautan • Penulis: Syamsumar Dam • Penerbit: Bumi Aksara, 2024 • Tebal: xv + 315 halaman • ISBN: 979-010-911-3 Buku ini merupakan kumpulan hasil penelitian yang membahas politik kelautan di kawasan Asia Pasifik. Lautan Pasifik merupakan lautan paling luas di dunia. Posisinya sangat penting karena memiliki kandungan kekayaan mineral terbesar. Lautan ini dikelilingi oleh 40 negara dan beratus koloni yang tersebar di dalamnya. Wilayah ini lantas menjadi kancah persaingan negara maju. Laut, selain sebagai sumber kekayaan, juga berpotensi menjadi sumber konflik, yang juga terjadi di Indonesia. Sebagai sebuah negara kepulauan, dengan tak kurang dari 17.000 pulau, Indonesia mengalami banyak benturan dan masalah dengan negara tetangga dalam urusan… Selengkapnya »Buku Baru: Politik Kelautan Indonesia

              Jangan Main Main Dengan Sastrawan

                ada 29 September 2024, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim menggelar Temu Sastra Jatim 2024. Perhelatan yang ke-5 ini diusung dengan tajuk ”Prosa dan Realitas Sastra Kini”. Bila membicarakan realitas sastra, baiknya kita menyepakati bahwa karya sastra tidak jatuh dari langit. Melainkan diciptakan oleh para sastrawan untuk dinikmati, dihayati, dipahami, dan dimanfaatkan masyarakat. Secara sosiologis, sastrawan merupakan bagian dari masyarakat sebab terikat oleh kelompok sosial yang berkaitan dengan pendidikan, agama, adat istiadat, dan semua lembaga sosial yang mengelilinginya. Sastrawan menggunakan bahasa sebagai medium menyampaikan gagasan, gambaran, ide dan segala perenungan. Sastrawan merekam semua kenyataan sosial yang saling bertaut dalam hubungan antarmanusia kemudian dipantulkannya kembali dengan memakai bahasa. Jadi, bahasa itu sendiri… Selengkapnya »Jangan Main Main Dengan Sastrawan

                200 Buah Buku Mengancam Kesatuan Republik Indonesia

                  Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat terdapat sekitar 200 buku yang mengandung isi yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kebanyakan buku tersebut berasal dari penerbit asing. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan HAM Hafidz Abbas di Jakarta, Kamis (14/10), mencontohkan buku Indigenous People 2009. Buku tersebut, antara lain, menyebutkan Tanah Papua sudah terpisah dari Indonesia. ”Hal-hal semacam ini tidak boleh kita toleransi. Harus diluruskan. Ini adalah rekayasa adu domba,” ujar Hafidz. Sehari sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) mencabut Undang-Undang Nomor 4/PNPS/1963 yang memberikan kewenangan kepada Kejaksaan Agung untuk melarang peredaran buku. Menurut MK, UU tersebut bertentangan… Selengkapnya »200 Buah Buku Mengancam Kesatuan Republik Indonesia

                  Minat Membaca Siswa Masih Rendah

                    Budaya membaca masih menjadi persoalan di Indonesia. Peningkatan minat membaca sejak dini di sekolah terkendala minimnya koleksi buku yang menarik bagi siswa. Jika melihat indikator sosial dan budaya Badan Pusat Statistik, salah satu yang dilihat adalah penduduk berusia di atas 10 tahun yang membaca surat kabar atau majalah. Hal ini semakin tahun semakin menurun. Pada 2009, baru sebanyak 18,94 persen dari kelompok usia tersebut yang membaca surat kabar/majalah. Tahun sebelumnya berada di kisaran 23 persen. Sebaliknya, jumlah penduduk yang menonton televisi terus meningkat. Pada 2009, jumlahnya mencapai 90,27 persen. Tahun sebelumnya 85,86 persen. Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia Setia Dharma Madjid di Jakarta, Kamis (7/10), mengatakan, minat baca belum menguat… Selengkapnya »Minat Membaca Siswa Masih Rendah

                    Bedah Buku: Penggerak Bangsa Yang Terlupakan

                      Tokoh nasionalis beragama Kristen di Indonesia terasa kurang begitu populer. Padahal, mereka memiliki peran yang tidak kecil dalam perjuangan eksistensi Indonesia. Kondisi itulah yang menarik Gerry van Klinken, peneliti pada Koninklijk Instituut voor Taal, Land-en Volkenkunde atau KITLV di Belanda, untuk meneliti dan menuangkan kiprah lima tokoh nasionalis beragama Kristen di Indonesia ke dalam sebuah buku. Minorities, Modernity and The Emerging Nation: Christians in Indonesia, demikian judul buku yang ditulis Van Klinken pada 2003. Buku itu terjemahkan dan diterbitkan ulang oleh Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS) tahun 2024 dengan judul 5 Penggerak Bangsa yang Terlupa: Nasionalisme Minoritas Kristen. Lima tokoh yang diangkat dalam buku ini adalah Ignatius Joseph Kasimo,… Selengkapnya »Bedah Buku: Penggerak Bangsa Yang Terlupakan