Lompat ke konten

Cerpen

Juru Masak Dari Planet Everistone

    Judul: Piza Pizi Veronica Penulis: Maryam Mutmainnah Penerbit: Lingkar Pena Publishing House Cetakan: I, April 2024 Tebal: 96 hal Veron tidak pernah menyangka akan beralih profesi dari seorang pengantar piza menjadi pembuat piza di Planet Everistone. Suatu hari ia diculik oleh makhluk luar angkasa, dibawa ke planet yang hanya berisi batuan dan dihuni berbagai jenis makhluk yang menyeramkan. Veron diangkat menjadi juru masak setelah berhasil membuat piza yang sangat disukai Raja Nafinn, penguasa Planet Everistone. Di antara para makhluk mengerikan dan menjijikkan itu, ternyata ada dua penghuni Everistone yang berwujud manusia, yaitu Pangeran Pizi sang putra mahkota dan Rob pelayannya. Bersama Pizi, Veron berusaha kembali ke Bumi.    Siapakah sebenarnya Pangeran… Selengkapnya »Juru Masak Dari Planet Everistone

    Cerepn: Tukang Obat Itu Mencuri Hikayatku

      SUATU malam dia datang ke rumahku. Dia memperkenalkan dirinya sebagai pengelana yang berasal dari jauh. Katanya, ia datang ke kampung kami untuk mengadu nasib sebab di kampungnya dia tidak memiliki apa-apa lagi. Sebagai orang yang dituakan di kampung, aku menyambutnya dengan sangat baik. Kulayani dia selayaknya tamu yang benar-benar baru tiba dari perjalanan sangat jauh. Bincang-bincang kami pun mengalir seperti air. Lalu dia minta aku bercerita. Cerita tentang apa saja, katanya. Tentang kampung ini juga boleh, pintanya. Aku pun mulai bercerita tentang sejarah kampungku apa adanya, seperti yang kudapat dari kakekku semasa hidupnya dulu. Kulihat dia sangat menyimak ceritaku. Esok malam dia kembali datang ke rumahku dan meminta aku bercerita.… Selengkapnya »Cerepn: Tukang Obat Itu Mencuri Hikayatku

      Cerpen: Kisah Perjalanan

        1. Selalu, kuingat tentang kisah picisan kita, Sonya. Setiap menelusur kota pada malam hari. Bahkan dari gigil udara malam, dendang solilokui tentangmu dapat memancing kehangatan. Bila, kata orang sebijak-bijaknya, jodoh merupakan salah satu tulang rusuk yang tercerabut. Tidak bagiku. Kau adalah sebelah mataku. Yang kugunakan untuk mengenal dunia. 2. Sepanjang malam, gelap menyadurkan melankolia. Jalanan kota hari ini sepi. Malam semakin larut. Bebunyian yang tersisa hanya deru kendaraan malam. Yang terlambat bangun. Yang melintasi malam bersama kerahasiaan tentang tujuan. Perjalananku sendiri lamat saja. Decit roda motor menggilas aspal terdengar jelas. Belum pernah kurasa kota menjadi amat sepi. Malam ini, kota seakan lelah. Dan jatuh terlelap. Bagi seorang buta sebelah sepertiku,… Selengkapnya »Cerpen: Kisah Perjalanan

        Buku Baru: Kumpulan Cerpen Guru Kita

          Judul: Jujur dan Sahabatku (Kumpulan Cerpen Karya Guru) Penerbit: PT Penerbitan Sarana Bobo Cetakan: Pertama, Juni 2024 Buku ”Kumpulan Cerpen” ini berisi karya-karya pemenang dalam Lomba Pengarang Cerita Anak oleh Guru tahun 2024 yang diselenggarakan oleh majalah Bobo setiap tahun. Juara pertama berjudul Jujur dan Sahabatku adalah karya Bapak Navy Nalalugina, guru SD YPS Singkole, Soroako, Sulawesi Selatan. Ada 13 cerita pendek (cerpen) dalam buku ini, yaitu Ayub Abon, Janji Lala, Kami Rindu pada Ceritamu, Ketika Bunda adalah Guru Kelasku, Ketulusan Franklin, Kotak Kado di Hari Valentine, Laba-laba Ibal, Rahasia Bahagia adalah Memberi, Rumah di Pinggir Rel, Sekolah Pinggiran, Tahu Goreng Bang Karim, Thank You, Teteh, serta cerita pamungkas Jujur… Selengkapnya »Buku Baru: Kumpulan Cerpen Guru Kita

          Cerpen : Bunga Malam Kudus

            Teman-teman, menjelang hari Natal hiasan berbentuk Sinterklas, pohon natal, karangan bunga, dan permen sudah terlihat di mana-mana. Ah, indahnya…, semua berwarna merah dan hijau. Selain pohon cemara yang diberi hiasan bola-bola atau lonceng merah, ada juga pohon yang selalu dihubungkan dengan suasana Natal. Namanya pohon kastuba yang berdaun merah dan hijau. Kastuba, tumbuhan yang paling disukai pada perayaan Natal, berasal dari Meksiko. Kastuba di daerah aslinya punya legenda. Alkisah, ada seorang gadis Meksiko yang miskin bernama Pepita. Ia bersedih tak mempunyai apa pun untuk dipersembahkan pada misa malam Natal. Untunglah, Pepita memiliki saudara sepupu yang baik hati, bernama Pedro. Pedro selalu mengatakan, ”Bahkan hadiah yang paling sederhana sekali pun jika… Selengkapnya »Cerpen : Bunga Malam Kudus

            Cerpen: Kata Hati Si Dara Manis

              Dara!” langkah- langkah bergegas mengejar Dara yang berjalan menuju kelas. Dara tersenyum melihat Penny, Manda, dan Bunga yang seakan berlomba untuk sampai lebih dulu ke tempatnya berdiri. ”Wah, kalian sedang lomba lari ya?” Dara menggoda ketiga temannya. Akan tetapi, ketiga temannya tidak menghiraukan gurauan Dara. Mereka menarik tangan Dara agar mendekat. ”Lihat,” ujar Bunga. ”Wow….” Mulut mungil Dara membentuk bulatan. ”Keren!” Dara mengagumi cincin perak yang dipakai Penny. ”Selepas pulang sekolah aku akan beli cincin seperti punya Penny,” kata Manda. ”Aku juga,” Bunga menyahut cepat. ”Yuk, kita beli sama-sama,” ajaknya kepada Dara. ”Beli di mana?” Dara menoleh pada Penny. ”Stroberi.” DARA terdiam mendengar jawaban Penny. Stroberi tempat Penny membeli cincin… Selengkapnya »Cerpen: Kata Hati Si Dara Manis

              Cerita Anak: Namuku MHR

                Aku punya cerita menarik, waktu aku masih kelas I SD. Waktu itu diadakan ujian semester. Guruku berkata agar tidak lupa menuliskan nama kami di kolom kotak yang ada di kertas ujian. Kami pun segera menulis nama di kolom yang sangat kecil. Tiba-tiba seorang teman bertanya kepada Bu Guru, ”Bu, nama saya tidak muat untuk dituliskan di kolom nama ini.” Kemudian Bu Guru berkata, ”Ya sudah, kalau tidak muat disingkat saja namanya.” Selesai ulangan, kertas pun dikumpulkan. Tiba-tiba Bu Guru bertanya, ”Siapa yang namanya MHR?” Kami semua diam, tiba-tiba temanku yang bernama Hafizh mengangkat tangan, ”Saya bu.” ”Mengapa kamu tulis MHR?” tanya Bu Guru. ”Kata Ibu namanya disingkat. Nama saya Muhammad… Selengkapnya »Cerita Anak: Namuku MHR

                Cerpen: Cita Cita Ika Yang Mulia

                  Ika berlari-lari kecil menghampiri Bunda yang sedang membaca majalah. Raut wajahnya sedikit muram. ”Bunda, aku tidak pintar Matematika.” Bunda menutup majalah, lalu menatapnya heran. ”Ika mau les Matematika?” Ika menggeleng. ”Tiap orang, kan, punya bakat yang berbeda-beda. Tidak semua orang harus pintar Matematika. Yang penting kamu bisa menghitung Matematika dasar untuk sehari-hari.” ”Aku juga kurang pintar Bahasa Inggris, Bunda! Nilai-nilaiku yang paling tingi cuma tujuh. Padahal, aku sudah belajar dengan tekun.” Bunda mengelus rambut Ika. ”Buat Bunda, yang paling penting itu usaha kamu. Tuhan akan memberi jalan untuk orang-orang yang mau berusaha keras.” ”Kata teman-teman di sekolah, kalau mau sukses harus pintar Matematika dan Bahasa Inggris. Ika tidak bisa sukses… Selengkapnya »Cerpen: Cita Cita Ika Yang Mulia

                  Cerpen: The Piano

                    Dulu, rumah bercat hijau itu kami tinggali berempat. Aku, nenek, kakek, dan ibu. Kalau kau tanya di mana ayahku? Aku tak punya jawaban. Nenek pun tidak. Hanya ibu yang tahu persis siapa ayah kandungku. Dan aku pun tidak pernah berhasrat menanyakan perihal ayah kepadanya. Sejak aku lahir, kakeklah figur ayah bagiku. Meski beliau yang tua dan rapuh lebih banyak tergolek di balai-balai daripada membawaku pergi ke taman bermain. Sesekali, beliau duduk di kursi goyang, sambil menyipitkan kedua matanya, berusaha memperhatikanku yang sedang disuapi oleh nenek. Penglihatan kakek memang terganggu. Tak lama sejak didiagnosa dokter menderita diabetes, beliau menderita glaukoma. Malam-malam, jika sedang kambuh, kakek akan terus mengerang dan mengeluhkan matanya… Selengkapnya »Cerpen: The Piano

                    Cerpen: Dan Tuhanpun Mulai Mendongeng

                      Tuhan menciptakan manusia sebab Dia senang mendongeng Mendongeng adalah bentuk paling awal dari tradisi oral. Kebanyakan dimulai dari kisah yang dipresentasikan dengan kombinasi gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Mendongeng menjadi bagian penting di sebuah masyarakat, bentuk hiburan rakyat yang bisa digabungkan dengan puisi, musik, dan tari-tarian. Dalam perkembangannya, cerita-cerita zaman kuno tersebut diukir, dilukis, disimpan—diharapkan dapat abadi—di batu, tulang, gading, bambu, daun, dan lain-lain. Di zaman sekarang, mendongeng disimpan dalam bentuk kertas dan digital. Manusia terlahir untuk menyenangi dongeng, terlebih-lebih anak-anak. ”Ceritakan padaku satu kisah” adalah permintaan yang sering diucap oleh siapa saja. Mendongeng adalah bagian yang tak terpisahkan dengan diri manusia sejak masih kecil sampai menjadi besar. Dongeng dapat… Selengkapnya »Cerpen: Dan Tuhanpun Mulai Mendongeng