Para penganut etika absolut berbagai argumentasi yang masuk akal menyakini bahwa ada prinsip prinsip etika bersifat mutlak berlaku universal dimanapun kapanpun.
Para penganut etika relatif prinsip atau nila moral yang berlaku umum yang ada dalam masyarakat berbeda beda untuk masyarakat yang berbeda dan untuk situasi yang berbeda pula. Sampai saat ini masih terjadi perdebatan dan perbedaan pandangan diantara para etikawan apakah etika bersifat absolut atau relatif
Etika sebagai disiplin ilmu berhubungan dengan kajian secara kritis tentang adat kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma perilaku manusia yang dianggap baik atau tidak baik. Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang mencoba untuk menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau objek perilaku yang sama dari sudut pandang atau perspektif yang berlainan.
Berikut ini diuraikan secara garis besar beberapa teori yang berpengaruh:
Egoisme
Konsep egoisme dibagi menjadi 2 :
- Egoisme psikologis suatu teori yang menjelaskan bahwa semua tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan yang berkutat diri (selfish)
- Egoisme etis adalah tindakan yang dilandasi oleh kepentingan diri sendiri (self – Interest)
- Perbedaanya terletak pada akibatnya terhadap orang lain tindakan berkutat diri mengabaikan atau merugikan kepentingan orang lain sedangkan tindakan mementingkan diri tidak selalu merugikan selalu merugikan orang lain
Pokok Pokok pandangan egosime etis
Egoisme etis tidak mengatakan bahwa orang harus membela kepentingan sendiri maupun kepentingan orang lain. Egoisme etis berkeyakinan bahwa satu satunya tugas adalah membela kepentingan diri sendiri. Egoisme etis bukan berarti tidak mengatakan bahwa kita harus menghindari tindakan menolong orang lain.
Paham egoisme etis tindakan menolong orang lain dianggap sebagai tindakan untuk menolong diri sendiri karena mungkin saja kepentingan orang lain tersebut bertautan dengan kepentingan diri sehingga dalam menolong orang lain sebenarnya juga dalam rangka memenuhi kepentingan diri.
Intinya dalam paham egoisme etis adalah bahwa tindakan yang menguntungkan orang lain, maka keuntungan bagi orang lain ini bukanlah alasan yang membuat tindakan itu benar yang membuat tindakan itu benar adalah kenyataan bahwa tindakan itu menguntungkan diri sendiri.
Alasan yang mendukung teori egoisme etis
Argumen bahwa altruisme adalah tindakan menghancurkan diri sendiri dan merupakan tindakan peduli terhadap orang lain merupakan gangguan ofensif bagi kepentingan sendiri. Dengan kata lain Altruisme adalah tindakan yang mengutamakan kepentingan orang lain dengan mengorbankan kepentingan dirinya.
Pandangan tentang kepentingan diri sendiri adalah pandangan yang paling sesuai dengan moralitas akal sehat
Alasan yang menentang teori egoisme etis
Egoisme etis tidak mampu memecahkan konflik konflik kepentingan.
Egoisme etis bersifat sewenang wenang.
Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah suatu tindakan dapat dikatakan baik jika membawa manfaat yang baik sebanyak mungkin anggota masyarakat. Jadi ukuran baik tidaknya suatu tindakan tapi dilihat dari konsekuensi atau tujuan dari tindakan itu.aAakah memberi manfaat atau tidak Perbedaannya dengan paham egoisme etis terletak pada siapa yang memperoleh manfaat egoisme etis melihat sudut pandang dari kepentingan individu, Utilitarianisme melihat sudut pandang dari kepentingan banyak orang.
Alasan yang mendukung teori Utilitarianisme:
Mengaitkan moralitas dengan kepentingan orang banyak dan kelestarian alam. Teori ini memperoleh memperoleh pijakan dalam ilmu ekonomi dan manajemen dengan memperkenalkan cost dan benefit dan paham stakeholder.
Alasan yang tidak mendukung teori Utilitarisme:
Utilitarisme hanya menekankan tujuan /manfaat pada pencapaian kebahagian duniawi dan mengabaikan aspek rohani(spiritual)
Utilitarisme mengorbankan prinsip keadilan dan hak individu /minoritas demi keuntungan sebagian besar orang.
Deontologi
Paradigma teori deontologi sangatlah berbeda dengan paham utilitarianisme dengan teori egoisme kedua teori tersebut sama sama menilai baik buruknya suatu tindakan dari akibat,konsekuensi atau tujuan dari tindakan tersebut
Paham deontologi bahwa etis tidaknya suatu tindakan tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan,konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut konsekuensi suatu tindakan tidak boleh menjadi pertimbangan untuk menilai etis atau tidaknya suatu tindakan dan suatu perbuatan tidak pernah menjadi baik
Hasil baik tidak pernah menjadi alasan untuk membenarkan suatu tindakan melainkan hanya karena kita wajib melaksanakan tindakan tersebut demi kewajiban itu sendiri.
Contoh dari paham deontologi kisah terkenal robinhood yang merampok kekayaan orang orang kaya dan hasiknya dibagikan kepada rakyat miskin tujuan tindakan robinhood sangat mulia yaitu membantu orang miskin namun alasan membatu orang msikin tidak serta merta membenarkan tindakan merampok tersebut.
Teori Keutamaan
Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan mana yang tidak etis. Teori ini tidak mempertanyakan suatu tindakan tetapi mengenai sifat sifat atau karakter yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa dikatakan manusia utama dan sifat sifat atau karakter manusia hina yang artinya sifat/karakter sebagai disposisi sifat/watak yang telah melekat/dimiliki oleh seseorang dan memungkinkan dia untuk selalu bertingkah laku secara moral dinilai baik, mereka yang selalu bertingkah laku buruk secara moral disebut manusia hina.
Teori Etika Etonom
Etika yang berpengaruh mulai dari etika egoisme dan utilitarianisme, teori kewajiban(deontologi), teori hak serta teori keutamaan, walaupun teori teori ini tampak berbeda karena sudut pandang yang berbeda namun semuanya mempunyai kesamaan. Kesamaan tersebut terletak pada kajian aspek moralitas.
Teori etonom ini mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian hubungannya dengan kehendak Tuhan. Perilaku manusia secara moral dianggap baik kika sepadan dengan kehendak allah, dan perilaku manusia dianggap tidak baik bila tidak mengikuti aturan perintah Tuhan sebagaimana telah dituangkan di kitab suci.
Persamaan fundamental filsafat etika semua agama yaitu:
Semua agama mengakui bahwa umat manusia memiliki tujuan tertinggi selain tujuan hidup dunia
Semua agama mengakui adanya tuhan dan semua agama mengakui adanya kekuatan tak terbatas yang mengatur alam raya ini.
Etika bukan saja diperlukan untuk mengatur perilaku hidup manusia di dunia tetapi salah satu syarat mutlak untuk mencapai tujuan akhir (tujuan tertinggi) umat manusia dan ini yang terpenting
Semua agama mempunyai ajaran moral (etika) yang bersumber dari kitab suci masing masing.
Etika Abad 20
Dibawah ini dijelaskan esensi dari beberapa pemikiran moral yang berpengaruh yang muncul di abad ke-20 sebagai tambahan atas beberapa paham/teori etika yang telah diuraikan sebelumnya :
Arti kata “Baik” menurut George Edward Moore.
Kata Baik adalah kunci dari moralitas. Ada banyak penafsiran tentang suatu yang dianggap baik, namun menurut Moore kata baik tidak dapat didefinisikan alasannya karena kata tersebut mempunyai sifat primer. Sehingga menurut Moore, baik adalah baik. Dan setiap usaha untuk mendefinisikannya akan selalu menimbulkan kerancuan.
Tatanan Nilai Max Scheller
Menurut Scheller adalah nilai selalu dikaitkan dengan sesuatu (benda, orang, hal). Manusia wajib memenuhi sesuatu untuk mencapai sesuatu baik dan yang baik itu adalah nilai. Nilai nilai bersifat material da apriorisi. Sifat material disini bukan materi tetapi lawan kata dari kata formal , sifat apriori artinya suatu nilai yang mendahulukan pengalaman
Etika Situasi joseph Fletcher
Menurut joseph setiap kewajiban moral selalu bergantung pada situasi konkret sesuatu ketika berada dalam situasi tertentu bisa jadi baik dan tepat tetapi ketika berada dalam situasi yang bisa jelek dan salah
Pandangan Penuh Kasih Iris Murdoch
Teori murdoch menyatakan bahwa bukan kemampuan otonom yang menciptakan nilai, melainkan kemampuan untuk melihat dengan penuh kasih dan adil. Hanya pandangan yang adil dan penuh kasih yang menghasilkan pengertian yang betul betul benar.
Pengelolaan kelakuan Byrrhus Frederic Skinner
Teori skinner mengatakan pendekatan filsafat tradisional dan ilmu manusia tidak memadai sehingga yang diperlukan bukanlah ilmu etika tetapi sebuah teknologi kelakuan.
Prinsip Tanggung Jawab Hans Jonas
Jonas menekankan pentingnya dirancang etika baru yang berfokus pada tanggung jawab.intinya kewajiban manusia untuk bertanggung jaawab atas keutuhan kondisi kondisi kehidupan umat manusia di masa depan.
Kegagalan Etika Pencerahan Alasdair Maclntyre
Maclntye menyatakan bahwa etika pencerahan telah gagal karena pencerahan atas nama rasionalitas justru telah membuang apa yang menjadi dasar rasionalitas setiap ajaran moral, yaitu pandangna teleologis tentang manusia.
Semua teori seolah olah saling bertentangan sebenarnya jika dilihat sepotong sepotong namun bila dilihat dari suatu proses evolusi kesadaran diri maka semua teori menjelaskan tahapan tahapan moralitas sejalan dengan pertumbuhan tingkat kesadaran diri.
Inti dari etika manusia untuh adalah keseimbagan pada :
- Kepentingan pribadi ,kepentingan masyarakat dan kepentingan Tuhan
- Keseimbagan modal materi (PQ dan IQ) modal sosial ((EQ) dan modal spiritual (SQ)
- Kebahgain lahir (duniawi ),kesejahteraan masyarakat , dan kebahagian batin
- Keseimbangan antara hak (individu ) dengan kewajiban kepada masyarakat dan Tuhan.