Lompat ke konten

Cerpen: Dan Tuhanpun Mulai Mendongeng

    Tuhan menciptakan manusia sebab Dia senang mendongeng Mendongeng adalah bentuk paling awal dari tradisi oral. Kebanyakan dimulai dari kisah yang dipresentasikan dengan kombinasi gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Mendongeng menjadi bagian penting di sebuah masyarakat, bentuk hiburan rakyat yang bisa digabungkan dengan puisi, musik, dan tari-tarian. Dalam perkembangannya, cerita-cerita zaman kuno tersebut diukir, dilukis, disimpan—diharapkan dapat abadi—di batu, tulang, gading, bambu, daun, dan lain-lain. Di zaman sekarang, mendongeng disimpan dalam bentuk kertas dan digital. Manusia terlahir untuk menyenangi dongeng, terlebih-lebih anak-anak. ”Ceritakan padaku satu kisah” adalah permintaan yang sering diucap oleh siapa saja. Mendongeng adalah bagian yang tak terpisahkan dengan diri manusia sejak masih kecil sampai menjadi besar. Dongeng dapat… Selengkapnya »Cerpen: Dan Tuhanpun Mulai Mendongeng

    Universitas Indonesia Tidur Dalam Kemewahan

      Paling tidak lima tahun terakhir universitas-universitas di Indonesia secara serentak menslogankan ”universitas kelas dunia” seperti nyanyi vokal yang tidak jelas bunyi awal dan akhirnya. Bunyi nyanyi itu indah didengar dan dibayangkan, tetapi buruk dilihat dan pahit dirasakan. Realitasnya, universitas-universitas di Indonesia tidak pernah menduduki peringkat puncak di Asia, bahkan di Asia Tenggara. Dibandingkan dua jirannya, Malaysia dan Singapura, keterpurukan itu terlihat jelas. Beberapa universitas Malaysia dan Singapura pernah menduduki posisi puncak Asia. National University Singapura, misalnya, di ranking ketiga Asia tahun 2009, Universiti Malaya di ranking ke-4 Asia (2004), dan Universitas Kebangsaan Malaysia masuk 200 dunia pada 2006. Tahun ini, dari ranking versi QS (London), Indonesia secara keseluruhan belum mencatat… Selengkapnya »Universitas Indonesia Tidur Dalam Kemewahan

      Bahasa Iklan Yang Membuat Orang Tersesat Dialam Pikirannya Sendiri

        Iklan tentulah bagus untuk menekan harga serta memulai dan memperbesar usaha. Masalah muncul ketika bahasa iklan tidak lagi sekadar memperkenalkan atau memuji-muji barang dan jasa pengiklan. Ada beragam taktik yang banyak dipakai sekarang untuk menyesatkan pelanggan sehingga membeli barang atau jasa yang tidak sesuai dengan harapannya. Obral dengan ungkapan up to atau sampai adalah salah satu yang paling umum dijumpai. Diskon up to 70% biasanya berarti bahwa dari 10.000 barang yang ditawarkan, ada 10 yang harganya dipotong 70 persen, 9.990 lagi dipotong kurang dari itu atau tidak sama sekali. Dalam banyak kasus, harga asli pun sudah lebih dahulu dinaikkan sebelum rabat. Ada lagi diskon 50%+20%. Pelanggan yang mengerti aturan penulisan… Selengkapnya »Bahasa Iklan Yang Membuat Orang Tersesat Dialam Pikirannya Sendiri

        Puisi-puisi Dorothea Rosa Herliany

          Shang Hyang Wenang tuhan akhirnya aku menemukanmu. tubuh yang menjulang menuju puncak menara. ribuan lampu memudarkan warna senja. kutemukan engkau dalam tubuh semerbak cengkeh dan ladang tembakau. menyusuri jalanjalan penuh simpang, menembus kerumunan dan reriuh tanya. sudah sejauh ini kuikuti sembarang langkahmu, di depan masih fatamorgana. di bebukit dan gurun tak berbatas, sudah kubuang kitab dan mazmur dan kidung. sembarang peta di tubuhmu sudah kukenal di luar kepala. aku cuma pejalan yang tak berbekal, tapi pencari jejak yang pintar. jika haus maka jejak kususuri hingga mengarungi hutan cengkeh dan tembakau. kutemukan pancuran dari sungai ngungun. cukup kucecap embun dari setiap daun. aroma rahasia membumbung dalam hasrat: menjangkau kalbumu. tuhan akhirnya… Selengkapnya »Puisi-puisi Dorothea Rosa Herliany

          Menelisik Efisiensi Produksi di Masa Depan

            Efisiensi waktu untuk segala proses produksi akan menjadi kunci kehidupan di masa depan. Selain itu, hidup secara beradab memerlukan juga keselarasan dengan lingkungan. Kedua tantangan masa depan ini terlihat dalam gerai-gerai yang ditampilkan dalam Ubaya Carnival 2024 yang berlangsung mulai 10 November sampai 14 November di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya. Di gerai Triple-T Revolution, ditampilkan demonstrasi teknologi RFID (radio frequency identification). Teknologi ini bermanfaat untuk mendeteksi perpindahan barang dan manusia secara cepat. Deteksi ini memudahkan identifikasi rantai pasok (supply chain) secara otomatis. Saat ini, teknologi RFID baru dimanfaatkan di Amerika Serikat dan beberapa negara maju. Namun, lihat saja VCD dan DVD 5-10 tahun lalu masih barang mahal, sekarang sangat… Selengkapnya »Menelisik Efisiensi Produksi di Masa Depan

            Buku Baru: Menguak Peradaban dari Pantai Utara

              Situs Batujaya selama ini dikenal sebagai kompleks percandian batu bata paling besar. Keberadaannya menguak sekaligus menyisakan berbagai pertanyaan peradaban di wilayah ini. Situs yang terletak di wilayah Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya, sekitar 50 kilometer utara kota Karawang, Jawa Barat, ini berada di tengah hamparan sawah. Situs yang memiliki sekitar 30 candi dan bangunan keagamaan yang tersebar di atas areal seluas lima kilometer persegi ini pertama kali diketahui Tim Survey Jurusan Arkeologi Universitas Indonesia (UI) yang dipimpin Profesor Ayatrohaedi pada 1984. Sejak itu, penelitian terhadap 30 candi dan bangunan keagamaan yang terdapat di situs tersebut terus berlangsung hampir setiap tahun. Buku ini membahas keberadaan situs tersebut dan dirangkai dari disertasi penulisnya… Selengkapnya »Buku Baru: Menguak Peradaban dari Pantai Utara

              Buku Baru: Kapal Dewa Ruci

                Kapal latih KRI Dewa Ruci saat ini tengah melakukan muhibah keliling dunia dengan membawa puluhan kadet Akademi TNI AL. Jauh sebelum itu, tahun 1965 Dewa Ruci juga melakukan kegiatan serupa. Di antara awak yang ikut berlayar 45 tahun lalu itu terdapat nama Cornelis Kowaas, anggota TNI AL berpangkat sersan mayor satu. Ia bertindak selaku juru kamera. Kowaas menulis pengalaman selama di kapal dan menerbitkannya ke dalam sebuah buku berjudul Dewa Ruci. Sang Saka Melanglang Jagad yang menjadi best seller hingga 1967. Sekitar satu dekade kemudian, pada 1986, buku itu kembali diterbitkan dengan revisi menyeluruh. Kini, setelah disunting dan dikemas ulang, Dewa Ruci tulisan Kowaas (79 tahun, pensiunan berpangkat letnan kolonel)… Selengkapnya »Buku Baru: Kapal Dewa Ruci

                Pendidikan Jujur Generasi Siap Saji

                  Bagi para pendidik di sekolah, adakah yang lebih nikmat daripada melihat para murid mengerjakan ulangan dengan jujur? Namun, kejujuran semacam itu kini kian langka. Meski sesungguhnya para murid pun terpaksa melakukan ketidakjujuran dalam ulangan. Mereka sesungguhnya menderita. Masih mungkinkah mengguratkan karakter jujur pada anak-anak kita? Mengapa menciptakan perilaku jujur di sekolah terasa begitu sulit? Ketidakjujuran terkait proses kehidupan yang panjang. Setiap anak pada dasarnya lahir dalam kepolosan. Mereka memasuki dunia sekolah sebagai anak yang lugu dan jujur. Kalau pada akhirnya mereka tidak jujur, pasti ada pemicunya. Anak-anak kita adalah generasi yang hidup dalam dunia modern. Dalam dunia modern, kesuksesan dipahami sebagai money, fame, power and status : uang, kesohoran, kekuasaan,… Selengkapnya »Pendidikan Jujur Generasi Siap Saji

                  Fiksimini Tak Sekadar 140

                    @nkongParto: Siapa cepat dia dapat finish. Di garis finish telah menanti malaikat maut dengan peraturan baru. @LVCBV: KOMAT KAMIT. Merapal jawaban. Gadis manis di sampingnya memonyongkan bibir, ”Buruan contekannya!” Membaca ”kicauan” singkat serupa itu kerap menimbulkan senyum. Repotnya, karena lebih banyak dinikmati secara personal dari perangkat selular cerdas, jadilah pembacanya senyum-senyum sendiri. Dengan meluasnya pemanfaatan jejaring sosial di dunia maya, komunitas-komunitas baru terbentuk. Salah satunya Fiksimini di Twitter. Fiksi tapi supermini. Kilatan singkat yang tamat dalam 140 karakter saja. Penulis Fiksimini pun beragam, meskipun kebanyakan berasal dari pecinta membaca dan menulis. Yudith (39), misalnya, membaca dan menulis Fiksimini untuk mengisi waktunya sebagai anggota Bhayangkari. Selain itu, lulusan Sastra Inggris Sekolah… Selengkapnya »Fiksimini Tak Sekadar 140

                    Monolog: Kembali pada Kesederhanaan Butet Kartaredjasa

                      Pentas monolog Butet Kartaredjasa (49) telanjur dicap sebagai pentas yang heboh, penuh kritik terhadap isu-isu aktual politik, dan bikin penonton ”ger-geran.” Kini, aktor asal Yogyakarta itu mencoba menekuni monolog sederhana yang lebih menonjolkan kemampuan keaktoran. Usaha itu diterapkan pada pentas monolog ”Kucing” di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, 30-31 Oktober, kemudian di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, 3-4 November. Pentas serupa bakal digelar keliling di beberapa kota di Indonesia. Naskah karya Putu Wijaya ini digarap sutradara Whani Darmawan dan tata musik Djaduk Ferianto. Setidaknya semangat kesederhanaan itu tecermin pada tata panggung, musik, cerita, serta permainan Butet yang lebih bersahaja. Panggung disulap jadi rumah biasa. Ada teras, meja,… Selengkapnya »Monolog: Kembali pada Kesederhanaan Butet Kartaredjasa