Lompat ke konten

Reformasi Pendidikan Dengan Inovasi

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan reformasi bidang pendidikan harus terus ditindaklanjuti dengan menggunakan dua perspektif yaitu mengembalikan pendidikan pada hakikatnya serta mengembangkan inovasi. Pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 di Istana Negara, Jakarta, Selasa, Presiden mengatakan untuk mengembalikan pendidikan pada nilai-nilai dasarnya maka harus ditinjau kembali kurikulum, metodologi, serta sistem evaluasi. Sedangkan untuk mengembangkan inovasi masa depan, maka anak didik harus dipacu mengembangkan keingintahuan intelektual dengan kebebasan berimaji konstruktif sebebas-bebasnya agar kreativitas dapat tumbuh dalam pikiran mereka. “Jangan guru berkata, murid mendengar. Harus diubah sehingga murid makin aktif, dikasih pekerjaan rumah untuk membangun imajinasi mereka. Biarkan mereka kreatif mencari-cari, mengarang-ngarang, tapi yang sifatnya konstruktif,” ujar Presiden. Guna mempercepat… Selengkapnya »Reformasi Pendidikan Dengan Inovasi

    Guru Lebih Sibuk Pelajari Soal UN Daripada Mengajar Murid Selesaikan Soal UN

      Prof Chuzaimah Dahlan Dien, pakar pendidikan dari Palembang, mengemukakan bahwa standar nilai kelulusan ujian nasional (UN) yang tinggi hanya membuat para guru disibukkan mempelajari soal-soal UN dibanding memberi dorongan belajar kepada siswa. Staf Ahli Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) untuk Biidang Pendidikan itu di Palembang, Minggu, mengemukakan bahwa mempelajari soal-soal ujian nasional (UN) memang penting, namun yang terpenting adalah bagaimana guru dapat memberikan dorongan belajar secara tepat. “Saya pikir memang standar kelulusan lebih tinggi, dan itu bagus supaya memicu kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Sumsel,” ujar Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya tersebut. Ia menilai, rendahnya tingkat kelulusan UN sekarang ini antara lain karena sumberdaya tenaga… Selengkapnya »Guru Lebih Sibuk Pelajari Soal UN Daripada Mengajar Murid Selesaikan Soal UN

      Menciptakan Dunia Baru Lewat Cerpen Cerita Pendek

        Kekokohan teks cerpen dapat ditakar dari kemampuannya menciptakan dunia tersendiri yang berbeda dari realitas keseharian. Agus Noor, penulis buku ”Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia” ini, berhasil menaklukan bahasa sebagai media kerjanya untuk menyampaikan gagasan. Agus Noor menjadi representasi pengarang yang memercayai bahasa bukan semata alat bercerita, melainkan perangkat untuk membangun dunia baru. Teks cerpen Agus Noor menghadirkan eksplorasi bahasa yang meluapkan keserba-mungkinan makna, sekaligus menyajikan realitas imajinasi yang bisa ”disentuh”. Teks-teks cerpen dalam buku Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia ini saling menghidupi antara realitas keseharian dan dunia imajinasi yang diciptakan melalui pergulatan dan penjelajahan berbahasa. Kedua entitas berbeda ini hadir secara bersamaan dan harmonis menjalin ”dunia kisah tersendiri”… Selengkapnya »Menciptakan Dunia Baru Lewat Cerpen Cerita Pendek

        Cerpen: Mata Sayu Itu Mulai Bercerita

          Mata sayu itu banyak bercerita. Walau kami sekali pun belum pernah bertegur sapa, apalagi berbincang-bincang bak kawan lama. Ia selalu duduk di sana, di meja paling pojok. Sering kali ia menyandarkan kepalanya di dinding kaca, membiarkan rambut panjangnya yang terurai menyentuh dinding itu, seakan mewakili dirinya untuk selalu mengawasi jalan di luar sana. Seperti itu. Selalu seperti itu. Awalnya, kupikir ia seorang karyawati baru di salah satu kantor yang ada di seberang jalan. Ya, tentulah aku menduga serupa itu. Sebab baru kali itu kulihat ia di café ini. Telah berapa lamakah aku menghabiskan hari-hariku di sini? Tiga tahun, empat tahun, atau mungkin telah lima tahun? Aku sendiri hampir lupa, berapa… Selengkapnya »Cerpen: Mata Sayu Itu Mulai Bercerita

          Kumpulan Puisi Karya Indrian Koto dan Avianti Armand

            Avianti Armand 9000 Km Suara pintu terbuka. Seorang perempuan. Di sini sebuah jeruk terbelah dua – separuh untuknya, separuh untukku. Lalu seorang lelaki berkata, “Aku telah menempuh 9000 km untuk memberikan ini padamu.” Jeruk itu menengadah, seolah lupa. Perempuan itu mengelupas jarak dan membuangnya ke lantai. Di lantai, merah jadi latar dan sepasang sepatu. “Apakah dia baik-baik saja?” Tak ada jawab. Tanganku meraih ruang di sela paha. Tangannya menggenggam jeri yang segera meleleh. Selalu ada satu titik di awal. Sebelum sela pada senar cello dan nafas tergesek. Satu satu. Sebelum potongan adegan terakhir – kaki-kaki yang berselingkuh dan bibir yang bertumpang tindih. Sebelum 9000 km. Di lantai itu butiran jeruk… Selengkapnya »Kumpulan Puisi Karya Indrian Koto dan Avianti Armand

            Nalar Uang dan Nalar Pengarang Sastra

              Seorang lelaki suntuk membuat esai-esai kecil tentang harga sastra, sejarah ekonomi sastra, uang dalam jejak kolonialisme-modernitas, transformasi ekonomi-sosial-kultural dalam proyek menjadi Indonesia, dan rezim korporasi sejagat dalam sastra. Pembacaan dan pencatatan atas sekian teks sastra Indonesia membuat lelaki itu menundukkan kepala karena merasa kerepotan mendapati ilustrasi dan persemaian imajinasi atas pelbagai garapan tema-tema dalam sastra di Indonesia pada abad XX. Tumpukan sekian novel sebagai pilihan untuk membaca tanda-tanda zaman hampir membisu. Lelaki itu memilih untuk melacak jejak uang kendati harus memilih dengan agak sembrono karena belum menemukan peta ”ekonomi sastra” di negeri ini. Pembacaan terselamatkan ketika menggauli teks-teks sastra Melayu Tionghoa. Pengarang-pengarang dari kalangan Tionghoa dengan gairah tak biasa mulai… Selengkapnya »Nalar Uang dan Nalar Pengarang Sastra

              Pandoe Sang Wartawan Otodidak

                Genap berusia 80 tahun pada Senin (10/5), wartawan tiga zaman Marthias Duksy Pandoe, Sabtu di Ballroom Gedung Penerbitan Kompas, Jalan Palmerah Barat, Jakarta, meluncurkan buku Jernih Melihat Cermat Mencatat (Editor Julius Pour, Penerbit Buku Kompas, Mei 2024). Wartawan senior yang sudah pensiun dari Kompas itu tak ingin berhenti menulis. Banyak keteladanan yang patut ditiru wartawan muda. ”Menulis untuk terhindar dari kepikunan,” ujar Marthias Dusky Pandoe. ”Saya menulis sampai di usia senja, tantangan bagi generasi muda untuk lebih produktif di usia muda. Saya menjadi wartawan tanpa ijazah. Ini tantangan bagi mereka yang mengantongi ijazah perguruan tinggi, lebih-lebih jurusan jurnalistik, publistik, komunikasi massa.” Peluncuran buku kedua Pandoe setelah yang pertama, A Nan… Selengkapnya »Pandoe Sang Wartawan Otodidak

                Fitriyan, Anak Desa dengan Nilai UN Tertinggi Di Indonesia

                  Fitriyan Dwi Rahayu (14), siswi SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjadi satu dari lima siswa dengan nilai ujian nasional tertinggi secara nasional. Fitriyan adalah anak warga Desa Jatiluhur, Kecamatan Karanganyar, Kebumen, yang jauh dari keramaian kota dan fasilitas pendidikan mewah. Melalui hubungan telepon di sekolahnya, Fitriyan memperoleh ucapan selamat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang berada di kediamannya di Cikeas, Bogor, Sabtu (8/5). Didampingi orangtua dan guru, Fitriyan memberitahukan kepada Presiden bahwa nilai rata-rata ujian nasionalnya 9,95. Rinciannya, nilai 10 untuk Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, serta 9,8 untuk Bahasa Inggris. Presiden menyambut sukacita setelah mengetahui perolehan nilai UN Fitriyan. Bahkan, menurut Presiden, kemampuan bahasa Inggrisnya… Selengkapnya »Fitriyan, Anak Desa dengan Nilai UN Tertinggi Di Indonesia

                  Bahasa Indonesia Bahasa Kematian

                    Muslim menyebut Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun (Quran 2:156, ”Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepadaNya kita kembali”—terjemahan HB Yassin) bila mendengar tentang kematian seseorang. Ketika kemalangan tiba, seorang Muslim berserah kepada Allah dan bersyukur atas segala apa yang dia terima, pahit sekalipun, dan tetap bersabar. Kristen Katolik umum memajang RIP (Requiescant in pace ”semoga dia (mereka) beristirahat dalam damai”) di batu nisan. Ini bagian dari doa penguburan: Anima eius et animae omnium fidelium defunctorum per Dei misericordiam requiescant in pace ”semoga jiwanya dan jiwa-jiwa orang beriman yang sudah meninggal beristirahat dalam damai karena belas kasih Tuhan”. Kristen Protestan biasanya mengutip ungkapan ”pulang ke rumah Bapa” mengikuti ucapan Yesus… Selengkapnya »Bahasa Indonesia Bahasa Kematian

                    Cerpen: Aku Matahari

                      Cerita dirinya yang dramatis itu memikat perhatian Père dan Soeur yang datang ke penjara, ditugaskan pemerintah untuk membina kerohaniannya sebelum menghadapi risiko paling buruk kematian yang sedang direka oleh otoritas Prancis di Paris. Begini cerita Mata Hari kepada Père dan Soeur: Aku Mata Hari. Aku minta dengan hormat kepada kalian, Père dan Soeur, sebagai orang yang memilih selibat di Prancis sini, janganlah segampangnya mencibiri bakat jalang-sundal-lacur. Aku pelacur tulen. Tapi aku penari sejati. Dan aku Belanda berdarah Indonesia. Nama Mata Hari adalah bahasa Indonesia untuk ’sun’ di Inggris, ’sonne’ di Jerman, ’soleil’ di Prancis, atau ’zon’ di Belanda, dan seterusnya. Pernah juga orang menyebutku Lady MacLeod, mengikuti nama suamiku Rudolph… Selengkapnya »Cerpen: Aku Matahari