Lompat ke konten

Membangkitkan Minat Baca Lewat Taman Bacaan Masyarakat

    Usaha untuk meningkatkan minat baca masyarakat tidak pernah hilang, salah satunya dengan menyediakan taman bacaan masyarakat. Kalau biasanya dibuat di perkampungan, di Banten, taman bacaan masyarakat ini dibangun di pasar atau pusat belanja, tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Bertepatan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada Minggu (2/5), Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah meresmikan sebuah taman bacaan masyarakat di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Serang, Provinsi Banten. Tahun ini, Serang memang menjadi satu di antara tiga kota di Indonesia yang ditunjuk menjadi tempat peluncuran program TBM@Mall, yakni taman bacaan masyarakat di mal atau pusat perbelanjaan. Dua kota lainnya adalah Jakarta dan Makassar. Sesaat setelah membuka secara resmi gerai TBM@Mall tersebut,… Selengkapnya »Membangkitkan Minat Baca Lewat Taman Bacaan Masyarakat

    Memuliakan Kehidupan Bangsa Lewat Pendidikan Moral

      Menurut sebuah aliran pedagogik, mendidik adalah upaya membimbing peserta didik untuk dapat menjalani dan memahami kehidupan. Dalam kerangka ini, ada tiga tujuan yang harus dicapai para anak didik: kemampuan untuk dapat menghidupi diri sendiri, kemampuan untuk dapat hidup secara bermakna, dan kemampuan untuk dapat turut memuliakan kehidupan. Untuk mencapai ketiga tujuan, para anak didik harus menjalani pendidikan yang berat. Mereka harus mengikuti program pendidikan yang mencakup tiga komponen utama: menguasai sejumlah pengetahuan, sejumlah keterampilan, dan memahami arti kearifan bagi kehidupan. Kekuatan model pendidikan ini terletak pada prinsip bahwa ketiga tujuan harus dicapai bersamaan. Kemampuan menghidupi diri sendiri harus dilakukan dengan cara yang tidak mengurangi makna kehidupan pribadinya dan juga tidak… Selengkapnya »Memuliakan Kehidupan Bangsa Lewat Pendidikan Moral

      Masuk Perguruan Tinggi Negeri Makin Susah dan Mahal

        Minimnya kucuran dana dari pemerintah untuk perguruan tinggi negeri membawa konsekuensi luas, antara lain semakin beratnya beban calon mahasiswa untuk masuk PTN. Mereka harus mencoba berbagai jalur seleksi jika ingin peluang diterima di PTN semakin besar. Padahal, setiap kali mencoba jalur seleksi, calon mahasiswa harus membeli formulir pendaftaran seharga Rp 175.000 hingga Rp 800.000. Biaya pembelian formulir ini dirasakan berat oleh calon mahasiswa yang kondisi ekonominya pas-pasan. Sebaliknya, beragamnya jalur masuk PTN menjadi peluang bagi calon mahasiswa dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas untuk mencoba masuk PTN. ”Harus diakui, kini calon mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah kesulitan mendapatkan akses ke pendidikan tinggi,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh… Selengkapnya »Masuk Perguruan Tinggi Negeri Makin Susah dan Mahal

        Pudarnya Mimpi Indonesia

          Tetangga saya di sebuah kota kecil di Jawa Barat memiliki visi sederhana, tetapi agak ganjil mengenai anak laki-lakinya. Dia berencana menyekolahkan anaknya hingga pendidikan tinggi di kota tempat tinggalnya—ketimbang kuliah di kota besar—sehingga bisa menghemat biaya. ”Penghematan” itu akan digunakan untuk biaya suap jadi PNS jika saatnya tiba. Ada banyak perspektif terhadap fakta di atas. Salah satunya, semakin pudarnya mimpi tentang Indonesia. Hal yang sama juga terlihat dengan terungkapnya mafia pajak dan mafia hukum belakangan ini. Berbincang dengan masyarakat dari berbagai kalangan, pudarnya mimpi Indonesia ini mudah terasa. Terdapat dua hal yang bertentangan. Pertama, tujuan negara Indonesia—ditambah retorika para pemimpin saat ini—di satu sisi. Kedua, kenyataan berupa eksklusi sebagian besar… Selengkapnya »Pudarnya Mimpi Indonesia

          Bahasa Indonesia Sajak dan Puisi

            Bahasa Indonesia memiliki hanya sedikit perbendaharaan untuk menyebut kata-kata yang terangkai menjadi larik-larik dan bait berirama yang penuh citraan atau kiasan: ”sajak” dan ”puisi”—ada kalanya ”syair” juga dipakai, dan dulu (atau kini sesekali) kata ”sanjak” pun beredar. Tetapi itu rupanya tak hanya terjadi dalam bahasa kita. Bahasa Inggris, misalnya, dengan latar tradisi sastra yang begitu panjang dan luas, pun hanya punya nomina poem, poetry, dan verse, untuk menyebut hal yang lebih-kurang sama. (Adapun sajak atau sanjak atau syair atau puisi itu tentulah sangat banyak ragam atau bentuknya: gurindam, haiku, pantun, sajak bebas, sestina, soneta, talibun, villanelle, dan seterusnya. Jika dikumpulkan dari pelbagai khazanah sastra di segenap penjuru dunia, mungkin ada… Selengkapnya »Bahasa Indonesia Sajak dan Puisi

            Cerpen: Si Raja Kuru

              Lampu minyak bergoyang perlahan, tersapu angin kemarau. Apinya berkebit-kebit, bahkan pada saat tertentu nyaris padam. Malam pekat di luar sana, namun juga sepekat kabut yang menyelimuti perasaan Duryudana. Karna. Nama itu kini seakan menambah persoalan yang dihadapinya. Dulu, hanya Arjuna yang dikhawatirkannya akan merebut Surtikanti, namun setelah dilihatnya Surtikanti agak tak acuh pada Arjuna, Duryudana agak tenteram. Piala anggur di tangan kirinya. Rambutnya kusut. Wajahnya keruh dimainkan cahaya api minyak. ”Suruh Togog kemari.” perintahnya dingin pada penjaga ruangan. Sang penjaga segera undur dan beberapa saat kemudian kembali bersama seorang laki-laki tua, gemuk. Laki-laki itu membawa sebuah kotak, berisi sitar. ”Tuanku?” sapa si laki-laki gemuk dengan suara seperti terkulum oleh bentuk… Selengkapnya »Cerpen: Si Raja Kuru

              Kumpulan Puisi Ook Nugroho

                Dalam setiap sajak Dalam setiap sajak Selalu ada bayangan Seorang lelaki yang gemar berlagak Dan mengaku saya Seteru pun sekutuku berseru Sungguh betapa ia mirip Lihat gayanya berjalan Yang limbung di antara awan-gemawan Wajahnya memang samar Sebab derai hujan dan kelebat topan Kerap menaungi arah pandangnya Yang ditumbuhi ilalang petang Ia juga gemar Memainkan waktu di tangannya Mengubah warna-warni musim Menukarnya dengan raut malam yang pejam Aku tak pernah tahu Sesungguhnya ia siapa Setiap kali kutanya ia tertawa Seraya lindap nyelinap ke dalam kata 2024 *** Tengah Kumasuki Malam Tengah kumasuki malam Dari mana sajakmu bermula Tanganku meraba judul Ingin memindai parasmu Di sana kujumpai bulan Pelan berlayar dari kata… Selengkapnya »Kumpulan Puisi Ook Nugroho

                Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku

                  Kiat Jadi Penulis • Judul: Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku • Penulis: Mudrajad Kuncoro • Penerbit: Penerbit Erlangga • Edisi: I, 2009 • Tebal: xiv + 155 halaman • ISBN: (13) 978-979-075-288-7 Buku ini menambah pustaka dan pedoman praktis kiat menjadi penulis. Dibandingkan dengan serakan buku sejenis, perbedaannya terletak pada berbagai advokasi yang insinuatif, mulai dari bahwa menulis itu perintah Allah SWT, menulis itu menunda kepikunan otak, menulis itu mendatangkan penghasilan, sampai dengan kiat-kiat praktis. Bagaimana memahami selera media massa maupun penjaga rubrik agar tulisan bisa dimuat di media massa. Terdiri atas 10 bagian, seluruhnya tidak berpretensi dengan rujukan analisis teoretis. Penulis memberikan tips-tips… Selengkapnya »Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku

                  Melek Televisi Bagi Ibu Rumah Tangga

                    Melek Televisi bagi Ibu Rumah Tangga • Judul: Ketika Ibu Rumah Tangga Membaca Televisi • Penyunting: D Danarka Sasangka & Darmanto • Penerbit: Masyarakat Peduli Media (MPM) & Yayasan TIFA • Cetakan: Januari, 2024 • Tebal: 210 halaman • ISBN: 979979838-8 Kemampuan literasi (melek) media merupakan kebutuhan krusial pada era komunikasi saat ini mengingat tingginya terpaan siaran televisi dalam kehidupan sehari-hari, terutama terhadap anak-anak dan remaja. Sadar atau tidak, tayangan televisi berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Di satu sisi, televisi diakui telah mewujudkan fungsinya bagi kepentingan publik. Namun, limpahan produknya dinilai berpotensi menyesatkan publik. Literasi media merupakan gerakan membangun kesadaran dan kemampuan publik untuk mengendalikan penggunaan media. Dengan melek media, masyarakat… Selengkapnya »Melek Televisi Bagi Ibu Rumah Tangga

                    Cerpen: Kumpulan Cerita Anak SD

                      Kakakku Takut Tikus Kakakku orangnya jijikan, semua harus serba bersih dan tidak mau mendengar kata-kata kotor dan jorok. Suatu hari Ibu menemukan seekor bangkai tikus di dekat kamar mandi. Ibu tidak berani membuangnya, apalagi aku. Jadi, kami menunggu Ayah pulang kantor. Saat itu, Kakak juga belum pulang. Pada saat Kakak pulang sekolah, dia cepat-cepat masuk ke kamar untuk meletakkan tas dan berganti pakaian. Seperti biasa, ia baru kemudian ke kamar mandi untuk bersih-bersih badan. Karena tergesa-gesa, ia tidak melihat bangkai tikus, bahkan hampir menginjaknya. Saking kagetnya, dia berteriak sambil berlari, ”Waaaaa….!” Aku dan Ibu kaget, tetapi kemudian tertawa geli mendengar teriakan Kakak. Tristano Rinison Pramataoka, Kelas VI Abu Bakar, SD… Selengkapnya »Cerpen: Kumpulan Cerita Anak SD