Lompat ke konten

Sanksi Untuk Pelecehan Seksual Yang Dilakukan Oleh Kepala Sekolah SMA 2 Banguntapan Sudah Tepat

    Rekomendasi Badan Pengawas Daerah Kabupaten Bantul agar Kepala SMAN 2 Banguntapan dicopot dari jabatannya dinilai Komisi A DPRD Bantul sebagai langkah tepat. Komisi A juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bantul karena sudah bertindak cepat dalam mengungkap kasus pelecehan seksual tersebut. Ketua Komisi A DPRD Bantul Aryunadi, Rabu (10/9), di kantornya, mengatakan rekomendasi sanksi tersebut sudah sesuai dengan ketentuan normatif yang berlaku. Pencopotan jabatan saya kira sudah merupakan sanksi berat sehingga diharapkan ada efek jera, tuturnya. Menurut Aryunadi, pihaknya belum menerima laporan rinci soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Kepala SMAN 2 Banguntapan Susanto kepada anak didiknya. Meski belum menerima laporan, tetapi bila memang terbukti sanksi tersebut sudah sangat tepat.… Selengkapnya »Sanksi Untuk Pelecehan Seksual Yang Dilakukan Oleh Kepala Sekolah SMA 2 Banguntapan Sudah Tepat

    Periset Unggulan Indonesia Pergi Keluar Negeri Akibat Merasa Tidak Dihargai

      Sejumlah periset bidang unggulan pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI memilih hengkang ke luar negeri. Alasannya, mereka menilai perhatian pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana penelitian sangat kurang sehingga penelitian tidak bisa berjalan optimal. ”Nyaris tidak ada iklim yang bisa mendorong lembaga-lembaga riset di Indonesia menjadi optimal. Keterbatasan dana riset tidak diatasi dengan mengoptimalkan kerja sama lintas lembaga riset yang ada,” kata Ines Irene Atmosukarto, yang sebelumnya menjadi periset pada Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. Dia sebelumnya mengembangkan riset unggulan untuk pembuatan vaksin flu burung. Sejak awal 2007, Ines hengkang ke Australia. Ia bekerja di sebuah perusahaan bioteknologi di Canberra yang bergerak di bidang penelitian pembuatan vaksin. Selama riset tiga… Selengkapnya »Periset Unggulan Indonesia Pergi Keluar Negeri Akibat Merasa Tidak Dihargai

      Mari Mengelola Anak Cerdas Indonesia Dengan Benar

        Khusus untuk anak-anak kita yang berprestasi cemerlang, yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara dengan meraih medali emas dalam olimpiade berbagai cabang ilmu pengetahuan tingkat internasional, pemerintah akan memberikan beasiswa. Beasiswa itu dimaksudkan menuntut ilmu di universitas mana pun di seluruh dunia sampai mencapai gelar doktor. Kita patut bersyukur, pada tahun 2007 kontingen Indonesia berhasil memperoleh 51 medali emas dari berbagai olimpiade sains internasional. Suatu prestasi yang cemerlang dan membanggakan. Kalimat itu secara eksplisit dinyatakan Presiden Yudhoyono saat menyampaikan pidato kenegaraan dan keterangan pemerintah atas rancangan undang- undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2009 beserta nota keuangan pada 15 Agustus 2023. Apabila dicermati secara teliti dalam sejarah… Selengkapnya »Mari Mengelola Anak Cerdas Indonesia Dengan Benar

        Cerpen- Cerita Pendek Sang Mertua

          Baru satu hari tiba di Yogya dan bermalam di hotel, kepalaku terasa pusing. Rombongan pertemuan wanita baru saja pergi dan aku tinggal sendiri karena kurasa wajahku sebelah terasa nyeri dibarengi kepala yang berat. Kucoba merendam diri di kamar mandi, tetapi rasa nyeri itu tidak hilang juga. Kukira karena perjalanan jauh naik kereta api dari Jakarta-Yogya. Sebelum malam jauh, aku membeli obat sakit kepala, namun sepanjang malam keadaan tidak bertambah baik. Keesokan harinya kukatakan kepada rombonganku bahwa aku tidak dapat mengikuti pertemuan wanita dan pamit pulang ke Jakarta. Rasa pening kepala makin menjadi-jadi, dan sebagian wajahku, pipi sebelah kanan rasanya seperti kaku, demikian Marice menuturkan awal penderitaannya. Suamiku terkejut melihat aku… Selengkapnya »Cerpen- Cerita Pendek Sang Mertua

          Baru dan Segar Itu Mewah

            Tidak seperti Wahyudin yang setiap kali datang hari Minggu selalu berharap mendapatkan sepotong ilustrasi cerita pendek yang baru dan segar namun hanya mendapati kekecewaan, saya sudah siap alias tidak pernah berharap terlalu banyak karena telanjur menduga bahwa ilustrasi cerpen Kompas belakangan ini—tiga tahun menurut Wahyudin—memang lebih banyak yang bermutu artistik rendah daripada sebaliknya. Dengan kata lain apa yang disebutkannya sebagai ”galeri” ini memang benar semakin sering menampilkan karya-karya ilustrasi yang jelek. Meskipun demikian, saya tidak sedang membela apalagi membenar-salahkan ilustrasi tersebut seperti pertanyaan Syahrizal Pahlevi di Kompas Minggu, 31 Agustus yang lalu. Tulisan ini bukan sekadar lanjutan atau tanggapan dari artikel beliau yang tidak bermaksud diheboh-hebohkan itu plus artikel Syahrizal… Selengkapnya »Baru dan Segar Itu Mewah

            Pergulatan Iman dan Beriman dengan “Santai”

              Pada mulanya agama muncul sebagai ideologi yang membebaskan manusia dari berbagai persoalan hidup. Namun, setelah lama bergumul dengan sejarah kekuasaan sosial-politik-ekonomi, agama kerap menjelma sebagai rangkaian doktrin kaku, membelenggu, bahkan menakutkan. Bagaimana cara menyerap spirit awal agama yang membebaskan itu? Cobalah beriman secara santai. Lampauilah formalitas agama, dan reguklah energi keimanan yang mencerahkan. Dengan begitu, nilai-nilai religius itu bakal menawarkan pengalaman pribadi yang menyentuh, terbuka, mengasah akal budi, sekaligus menumbuhkan gairah hidup yang lebih kreatif. Seruan untuk ”beriman secara santai” semacam itu terasa saat membaca Pergulatan Iman (Nalar, Juli 2023). Buku setebal 216 halaman ini memang tak secara telak mengumbar kiat menemukan dimensi pembebasan. Namun, pengalaman keagamaan berbagai kalangan yang… Selengkapnya »Pergulatan Iman dan Beriman dengan “Santai”

              Sajak Marhalim Zaini

                Akulah Penyamun Sirih Besar : episode engku puteri 1. (jampi sirih merah serapah ia sepah ke tanah ulayah ini marwah ini kopiah ayo berjogetlah!) syahdan kau tergayut di dahan hutan aku menikam bulan dalam badan ini malam kita bersemandian anak bujang anak perawan tak takut disebat rotan andai dalam rimba pecah tempurung sekampung santannya untuk siapa dikau mengeram saja daku pejamkan mata orangtua merah muka mengajilah, nak, mengajilah! alif-ya-wau mengeja rajah langit di punggung sangit orang-orang pulau bagai setampun pasir mengalir ke hilir ke ujung dayung riwayat sebulir air pahamkah ia lidah kita buta kata kaku kayu disekat suku terkutukkah kita jikalau maung melayu di sarungku di kerudungmu tak terbaca… Selengkapnya »Sajak Marhalim Zaini

                China’s Water Warriors: Citizen Action and Policy Change

                  Megaproyek Dam di China Penulis: Andrew C Mertha Penerbit: Cornell University Cetakan: I, 2023 Tebal: xvii+168 halaman Keputusan Pemerintah China membangun tiga pembangkit listrik tenaga air di Pubugou, Dujiangyan, dan Sungai Nu ternyata mengundang kontroversi. Reaksi muncul dari berbagai kalangan, seperti jurnalis, aktivis LSM, ilmuwan, dan masyarakat umum. Mertha, asisten profesor dari Universitas Cornell, membahas hasil studi terhadap ketiga proyek di atas dalam buku ini. Penulis menyimpulkan, ada perubahan sistem politik domestik China atas megaproyek tersebut. Bahasan pertama adalah kegagalan aksi perlawanan terhadap proyek Dam Pubugou di Provinsi Sichuan. Disebutkan, penduduk sekitar tidak mendapat kompensasi memadai, relokasi tidak sesuai janji, dan ditengarai jatuh banyak korban dalam aksi protes. Kasus Dam… Selengkapnya »China’s Water Warriors: Citizen Action and Policy Change

                  Simulacra Bali: Ambiguitas Tradisionalisasi Orang Bali

                    Panggung Sandiwara Masyarakat Bali Penulis: Ambarwati Kurnianingsih Penerbit: Insist Press Cetakan I: Juni 2023 Tebal: xii+128 halaman Bali selalu identik dengan pariwisata, alam yang eksotis, serta adat-istiadat dan tradisi. Tetapi, pariwisata pula yang membawa kehidupan masyarakat Bali penuh simulacra, kepura-puraan. Desa adat Tenganan Pegringsingan memiliki gambaran utuh untuk melihat proses sandiwara sebagai respons orang Bali terhadap modernisasi dan perkembangan pariwisata. Di satu sisi orang Tenganan berusaha bertahan dalam kehidupan tradisional, di sisi lain ingin menjadi modern dengan memanfaatkan pariwisata sekaligus mendapat keuntungan dari situ. Ini ditunjukkan antara lain dengan plang weaving demonstration, artshop, serta menjamurnya parabola. Didasari kesadaran banyaknya sisi negatif pariwisata, Yayasan Wisnu, LSM yang peduli lingkungan, bekerja sama… Selengkapnya »Simulacra Bali: Ambiguitas Tradisionalisasi Orang Bali

                    Bahasa Daerah Untuk Memperkaya Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu

                      Lewat tulisannya di rubrik ini lima minggu lalu, ”Bahasa Pemersatu”, Akhmad Baihagie menyarankan agar dalam menetapkan lema baku serapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, para pakar bahasa di Pusat Bahasa menggunakan bahasa daerah sebagai sumber mencari padanan. Melakukan hal itu merupakan usaha mengakui, menghargai, serta mempertahankan keberadaan bahasa daerah. Jika itu terjadi, menurut Baihagie, kelak kita akan bangga bahwa sekian persen lema di KBBI serapan dari bahasa Nusantara, seperti Ambon, Bali, Banjar, Batak, Bugis, dan Jawa. Dengan begitu, bahasa Indonesia niscaya kukuh sebagai pemersatu. Saran tersebut patut disambut baik bukan hanya oleh para pakar bahasa yang duduk di Pusat Bahasa, melainkan oleh siapa saja yang mencintai bahasa dan bangsa Indonesia.… Selengkapnya »Bahasa Daerah Untuk Memperkaya Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu