Lompat ke konten

Akrobat Kata-kata, Kebohongan, dan F Rahardi

    Dalam acara Temu Sastra, Masyarakat Sastra Asia Tenggara di Palangkaraya, yang tidak dihadiri F Rahardi, saya menganjurkan—dan ini memang tugas saya karena saya diundang untuk itu—agar para pengarang muda tidak menghabiskan perhatian dan waktunya untuk main akrobat dengan kata-kata karena ada kecenderungan pada kaum muda—seperti saya waktu muda—untuk cenderung berakrobat dengan kata-kata (Kompas, 15/7). F Rahardi kemudian menulis tanggapan di media ini berdasarkan potongan ucapan saya yang dia ramu dengan imajinasinya sendiri. Tanggapan jenis itu pernah juga dia tulis mengenai pernyataan saya bahwa ”Sastra = kebohongan”. Nada kedua tulisannya sama, yaitu nada seorang penilik sekolah atau pertanian dengan fatwa-fatwa tegas: ”ini salah, itu kurang bagus, begini, begitu” kepada para guru… Selengkapnya »Akrobat Kata-kata, Kebohongan, dan F Rahardi

    Seni Media Elektronik Dan Buku Dinegeri Makmur

      Simposium Seni Elektronik Internasional Ke-14 (ISEA 2023) di Singapura berlangsung dari 25 Juli hingga 3 Agustus lalu. Hajatan seni ini menggelar puluhan karya berbasis teknologi media (baru), yang tersebar di sejumlah venue, seperti Museum Nasional, Substation, dan sekolah seni La Salle yang berarsitektur megah serupa lampion raksasa. Dari sesi konferensi, dibahas lebih dari 300 makalah. Menyoal internet yang mengintervensi (hacktivisme), feminisme di ruang maya, seni animasi, hingga hukum dan hak cipta digital. Paralel dengan itu, workshop seniman muda dunia diikhtiarkan oleh Yayasan Asia-Eropa (ASEF). Di sini, Togar (Yogyakarta) mencuri perhatian audiens melalui ”Karaoke Invader”, game multiplayer inovatif yang didasarkan picuan suara pemainnya. Dari plasa universitas manajemen, Venzha dan kelompok HONF… Selengkapnya »Seni Media Elektronik Dan Buku Dinegeri Makmur

      Sajak-sajak Nirwan Dewanto

        Telur Mata Sapi —untuk Sigmar Polke Hanya mata yang sudah menamatkan Biru samudra mampu menimbang Cangkang letih menggeletar ini. Hanya jari yang pernah bersengketa Dengan merah darah lancar meniti Lengkung seperti punggung iblis ini. Hanya jantung yang sesekali terperam Di gudang bawah tanah patut mengasihani Retakan yang menahan gelegak lendir ini. Hanya lukisan yang rela ditumbuhi Hijau lumut segera memisahkan Telur perempuan dari telur api. Hanya penyair yang tak juga selesai Menjelajahi luasan putih akan berpahala Lapar sejati di pusat kuning ini. Tapi hanya lidah yang sungguh jenuh Oleh garam pasti sanggup membuntuti Puisi pipih gosong di dulang kosong ini. (2023) Piring Terbang —untuk Mao Xuhui Rumah mereka berlabuh di… Selengkapnya »Sajak-sajak Nirwan Dewanto

        Pelanggan Tidak Pernah Keliru Sebuah Konsep Baru Dari Ritz Carlton

          ”Pelanggan tidak pernah keliru,” begitu nasihat Cesar Ritz kepada semua karyawannya. ”…dengarkan dengan tekun semua omelan mereka, catat apa saja keluhannya, tunjukkan simpatimu dan pastikan, jika dia nanti datang kembali, semua keluhan tersebut sudah harus kau jamin tidak akan pernah muncul.” Maka, terciptalah sebuah gold standard (standar pelayanan emas) yang dikenal dalam industri perhotelan dalam istilah ritzy atau putting on the ritz. Memang sulit dibayangkan, Cesar Ritz sanggup melahirkan sebuah istilah untuk mendukung terlaksananya standar pelayanan hotel berbintang. Anak seorang petani miskin yang lahir tahun 1850 di Niderwald, Swiss, sejak kecil dia tidak sama sekali punya potongan untuk bisa menjadi hotelier, mereka yang terjun dalam bisnis hotel. Setelah gagal dalam… Selengkapnya »Pelanggan Tidak Pernah Keliru Sebuah Konsep Baru Dari Ritz Carlton

          Ironi Negeri Penghasil Beras Bagai Tikus Mati Dilumbung Padi

            Kupas Tuntas Soal Beras Judul: Ironi Negeri Beras Penulis: Khudori Penerbit: INSISTPress Cetakan: I, Juni 2023 Tebal: xvi+366 halaman Beras adalah kehidupan, kebudayaan, dan kedaulatan. Beras menjadi komoditas yang sangat strategis sehingga mampu memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Hasil utama sektor pertanian tanaman pangan ini merupakan makanan pokok bagi sekitar 96 persen penduduk Indonesia. Setidaknya 13 produk turunan beras dapat dinikmati masyarakat. Sebagai komoditas pokok, mau tidak mau kebutuhan beras harus terpenuhi. Sejauh kebutuhan pokok dapat terpenuhi, dinamika kehidupan masyarakat cenderung stabil. Tidak heran, ketika penguasa mampu mengontrol produksi beras, stabilitas politiknya akan terjaga. Uraian lengkap seputar perberasan dalam buku karangan Khudori ini melengkapi belasan buku lain yang mengulas tentang… Selengkapnya »Ironi Negeri Penghasil Beras Bagai Tikus Mati Dilumbung Padi

            CERPEN: Ratap Gadis Suayan Oleh Damhuri Muhammad

              Di mana ada kematian, di sana ada Raisya, janda beranak satu yang bibir pipihnya masih menyisakan kecantikan masa belia. Ia pasti datang meski tanpa diundang. Di dusun Suayan ini, kabar baik dihimbaukan, kabar buruk berhamburan. Maka, bilamana kabar kematian dimaklumatkan, orang-orang akan bergegas menuju rumah mendiang. Begitu pula Raisya. Tapi ia tidak bakal ikut-ikutan sibuk meramu daun serai, pandan wangi dan minyak kesturi sebelum jenazah dimandikan, tidak pula memetik bunga-bunga guna ditabur di tanah makam seperti kesibukan para pelayat perempuan. Raisya hanya akan mengisi tempat yang telah tersedia, di samping pembaringan mendiang, lalu meratap sejadi-jadinya, sekeras-kerasnya, sepilu-pilunya. Duduk, berdiri, melonjak-lonjak, menghentak-hentakkan kaki, berputar-putar mengelilingi jenazah sambil terus menyebut-nyebut dan memuji… Selengkapnya »CERPEN: Ratap Gadis Suayan Oleh Damhuri Muhammad

              Bahasa Indonesia Ditentukan Oleh Siapa Yang Banyak Bicara dan Banyak Menulis Tanpa Mengikuti Kaidah Bahasa Indonesia Yang Benar

                Bahasa selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemakainya, baik secara fisik maupun secara konsep. Perkembangan bahasa itu berlangsung baik sesuai dengan kaidah maupun menyimpang dari kaidah, anomali. Nah, proses ini berlaku pula untuk bahasa dan berbahasa Indonesia. Kita mengenal sebuah organisasi bernama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia alias HKTI. Yang berhimpun tentulah manusia yang bertani. Mengapa bukan petani? Tani secara kaidah berdistribusi sebagai verbum dalam bentuk bertani. Mungkin pakar bahasa Indonesia akan mengatakan petani dan bukan tani dalam pengertian manusia atau orang yang bercocok tanam. Anomali pun terjadi pada kata wajib dalam frase wajib pajak. Kita sekarang mengenal nomor pokok wajib pajak atau disingkat NPWP. Wajib pajak itu manusia, orang. Yang… Selengkapnya »Bahasa Indonesia Ditentukan Oleh Siapa Yang Banyak Bicara dan Banyak Menulis Tanpa Mengikuti Kaidah Bahasa Indonesia Yang Benar

                Masih Relevankah Sekolah Menengah Di Indonesia

                  Selama beberapa dasawarsa pendidikan formal merupakan bagian alami kehidupan masyarakat modern dan kita melihat sekolah sebagai prasyarat menjalani kehidupan yang produktif. Mereka yang tak bersekolah hampir dapat dianggap akan tersisih dari tatanan masyarakat modern. Tak ada pilihan lain. Tak ada keberuntungan bagi yang tak bersekolah. Bagaimana sebenarnya kontribusi pendidikan formal, terutama sekolah menengah? Dua berita di Kompas (5/8/2023) melaporkan bahwa hanya 17,2 persen dari 28 juta penduduk Indonesia usia 19-24 tahun dan 6,2 persen dari 306.749 murid di SMP Terbuka yang dapat meneruskan sekolah ke jenjang pendidikan tinggi. Padahal kebanyakan SMA, terutama SMAN, masih menekankan hafalan terhadap lebih dari selusin mata pelajaran setiap minggunya dan mempersiapkan siswa untuk ujian nasional,… Selengkapnya »Masih Relevankah Sekolah Menengah Di Indonesia

                  Mencairkan Gunung Es, Siasat Mengubah Kebuntuan Oleh Miranda Goeltom

                    Bank Indonesia semula merupakan institusi nan eksklusif dan kaku. Citra itu melekat berpuluh-puluh tahun. Namun, derap dunia perbankan yang membutuhkan sikap luwes, inklusif, dan terbuka pada gagasan baru, mengharuskan bank sentral itu berubah. Miranda Goeltom, Deputi Senior Bank Indonesia, merekam dengan baik transformasi internal Bank Indonesia menghadapi perubahan tata perundangan baru dan pola hubungan kerja baru dengan instansi lain, dalam buku bertajuk “Mencairkan Gunung Es, Siasat Mengubah Kebuntuan dalam Organisasi”. Tranformasi di tubuh Bank Indonesia memang belum berakhir, namun kini, wajah Bank Indonesia memang terlihat lebih “ramah”, luwes, dan lebih bersahabat. “Gunung es” di singgasana otoritas moneter itu perlahan-lahan mulai melumer. Dalam buku terbitan Murai Kencana tahun 2023, Miranda Gultom… Selengkapnya »Mencairkan Gunung Es, Siasat Mengubah Kebuntuan Oleh Miranda Goeltom

                    Intisari Majalah Pemberi Inspirasi Selama 45 Tahun

                      ”Alhamdulilah Intisari sdh ada nih, kata agen sih sudah ada sejak Senin kemaren, berhubung saya sdh langganan jadi disisain. Koq tumben ya terbitnya cepat, gak hari Rabu minggu pertama gitu seperti biasa? … Atau mungkin karena bulan ini Intisari ultah?” Komentar bulan ini ”… cover yang menarik. Paling enggak temen kantor ada yang berucap ’ternyata sekr Intisari modis ya….” Membaca cuplikan obrolan miliser tersebut, segera terasa keakraban sebuah komunitas. Anda yang tidak kenal Intisari akan merasa tersesat masuk ruangan penuh orang yang sedang reuni dan Anda satu-satunya orang luar. Bersyukurlah kepada kemajuan teknologi. Masa kini, ngobrol di ruang maya, di mana pesertanya tak perlu memikirkan tampilan ”pantas”, sudah jadi kaidah… Selengkapnya »Intisari Majalah Pemberi Inspirasi Selama 45 Tahun