Lompat ke konten

Puisi : Kampung dalam Akuarium

    Zelfeni Wimra ke pemancingan mana lagi kautumpahkan rindu melumutkan kecemasan pada lendir umpan dan mata kail yang lapar agar ikan-ikan mau kaubujuk bercerai dengan lubuk dan pulang ke kampung penggorengan pelengkap hidangan di meja makan kau tahu, sejauh-jauh pergi menyisir bibir sungai, hanya untuk mencari air keruh, ikan-ikan pilihan tak akan memakan umpan dalam kejernihan kau tinggalkan hulu yang hening-bening muasal segala arus terus menghanyutkan anak-anak pantau dengan sejarah hambar entah arah mana akan dituju sebut saja, kampung berair jernih berikan jinak; berair keruh berikan liar; berair tawar berikan banyak alamat kepulangan yang pahit aku beritahu, andaikata usahamu sia-sia, pulanglah. aku dan ikan-ikan yang kauburu setelah penggusuran itu kini tinggal… Selengkapnya »Puisi : Kampung dalam Akuarium

    Apa Beda Kritik Sastra, Kritikus Sastra, dan Latar Belakangnya

      Kajian akademik terhadap karya sastra Indonesia dimulai sejak mulai dibukanya lembaga pendidikan seperti fakultas Sastra di UI berupa sekolah tinggi sastra dan budaya sejak tahun 1929, atau UGM dengan fakultas sastra, pedagogik, dan filsafatnya tahun 1950. Kita pun baru mengenal kritikus sastra seperti Teeuw, Jassin, Umar Junus, dan beberapa nama lain kurang dari 50 tahun ini. Lalu, bagaimana kehidupan kritik dan kajian sastra sebelumnya? Dan apa pentingnya membicarakan dan mengotak-ngotakkan kritikus dan apresiator sastra Indonesia? Banyak media massa yang terbit pada masa penjajahan Belanda yang memuat berbagai apresiasi, analisis, komentar, resensi, dan bahkan polemik berkaitan dengan karya sastra yang diterbitkan. Kebanyakan kritik itu ditulis oleh para wartawan, penulis, dan masyarakat… Selengkapnya »Apa Beda Kritik Sastra, Kritikus Sastra, dan Latar Belakangnya

      Cerpen: Solilokui Bunga Kemboja

        Diriku sekuntum bunga Kemboja. Kelopak-kelopakku merah kesumba sewarna gincu wanita yang kerap memandikanku sekali seminggu. Wujud rupaku menyerupai genta. Walaupun kami lebih identik sebagai bunga kuburan, tetapi oleh wanita yang memeliharaku, aku tumbuh di dalam sebuah pot cantik di teras depan rumahnya. Dari tempatku berada, aku biasa menatap bentangan langit malam yang berhamburan bebintangan. Benda-benda angkasa yang terang benderang itu selalu mengingatkanku pada seseorang. Seseorang yang benarlah nyata, tetapi lebih tampak seperti fatamorgana. Aku selalu memandanginya tatkala ia sedang memandikan mobil kesayangannya dari dalam garasi. Lelaki itu adalah anak sulung wanita yang warna gincunya sewarna diriku. Sempat kedengkian menghinggapiku melihat betapa kedekatan kedua manusia berbeda kodrat itu, sampai kudengar si… Selengkapnya »Cerpen: Solilokui Bunga Kemboja

        Bahasa Antara Tulisan dan Lisan

          ”…bahasa pada hakikatnya adalah lisan, bukan tulis,” kata Lie Charlie dalam kolom Bahasa edisi Jumat, 11 Juni 2024. Ini hanya benar secara kronologis. Bahasa memang berevolusi dari lisan ke tulisan, budaya bergerak dari orality ke literacy. Dengan percetakan, teks menjadi makin utama. Kini radio, televisi, dan internet pun hanya bisa ada dan berfungsi dengan tulisan. Tulisan tidak akan ada tanpa lisan, tetapi bahasa tulisan bukan sekadar bahasa lisan yang dituliskan. Hakikat bahasa tidak lagi lisan. Baik dunia oral maupun literer kaya makna, tetapi ciri dan dampaknya pada proses pikiran manusia, dan sebagai kekuatan pengarah evolusi sosial, sangat berbeda. Bukan hanya itu, sejak tulisan pertama lahir lebih dari 5.000 tahun lalu… Selengkapnya »Bahasa Antara Tulisan dan Lisan

          Pendidikan Dalam Pusaran Sejarah

            Seandainya calon dokter pribumi didikan STOVIA tak peka membaca arus waktu dan sejarah yang menunjukkan gejala titik puncak awal 1900-an, mereka mungkin tak dapat merintis lahirnya organisasi massa (kelak memberi arah kemerdekaan Indonesia). Kala itu, berbagai peristiwa besar terjadi, dimulai konflik Jepang dan Soviet, upaya transformasi China menjadi negara modern, hingga perkembangan politik di Eropa. Semuanya seolah menjadikan masa itu sebagai pusaran peristiwa menuju kulminasi sejarah. Tak pelak, permulaan abad XX itu menjadi momentum perubahan, yang oleh Sutomo dan kawan-kawan disikapi dengan gerakan penyadaran kebangsaan lewat organisasi yang mereka dirikan. Mereka menjawab problematik dan tantangan zaman dengan membentuk kelompok massa, untuk membangun sistem kehidupan yang adil dan setara. Apa yang… Selengkapnya »Pendidikan Dalam Pusaran Sejarah

            Zivana Letisha Puteri Indonesia 2008 Suka Argumentasi

              Wow! Senang sekaliii dapat kesempatan perdana buat rubrik baru di Kompas, ”Kompas Kampus”! Kali ini saya mau berbagi cerita asyiknya punya jaringan sosial. Awal masuk kuliah adalah masa terberat sekaligus terindah. Dunia kampus yang dinamis membuat kita banyak berinteraksi, demi informasi, pertemanan, kerja sama, juga organisasi. Kampus saya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, punya banyak kegiatan. Sebagai MaBa (mahasiswa baru), saya ikut beberapa kepanitiaan dan kegiatan di kampus. Terlibat dalam kegiatan kampus itu asyik dan bermanfaat. Banyak hal bisa dilakukan, selain mengejar nilai (baca: belajar). Apalagi, sejak SMP saya terbiasa berkegiatan yang berbau organisasi, team-work, dan leadership. Akan tetapi, sebelum masuk tahun kedua, saya menjadi Puteri Indonesia 2008. Saya cuti setahun… Selengkapnya »Zivana Letisha Puteri Indonesia 2008 Suka Argumentasi

              Campus Competition Segera Dimulai

                Kampus bekerja sama dengan Nescafe menggelar Campus Competition ”Me & My Nescafe O! Moment”. Kegiatan ini digelar di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya-Malang. Telah terpilih lima pemenang adu ide kreatif yang dituangkan dalam bentuk proposal itu. ”UI Creative Industry Expo 2024” Tim Arkeologi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat ”Healthy and Creative” Tim SPEKTA Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat ”Entrepreneur Training: Be a Ready to be a Great Entrepreneur” Tim Koperasi Mahasiswa IAIN Walisongo, Semarang, Jawa Tengah ”One Soul to Change” Tim Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Surabaya, Jawa Timur ”Battle of Creativity” Tim CEO IKOM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

                Program Pendidikan Bisa Hambat Pencapaian MDGs Karena Akses Yang Kurang

                  Pemerintah belum dapat memberdayakan kelompok usia rentan yang nonproduktif, yaitu anak dan manusia usia lanjut. Padahal, terus meningkatnya populasi mereka dapat menjadi beban ekonomi yang kian besar bagi kelompok usia produktif. Dalam hal ini yang diperlukan adalah akses pendidikan yang seluas-luasnya kepada anak-anak. Sedangkan bagi kaum lanjut usia, yang terutama diperlukan adalah akses pelayanan kesehatan. Hal ini disampaikan dalam pidato inaugurasi Mayling Oey Gardiner, pakar ekonomi dan demografi sebagai anggota Komisi Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Senin (14/6). Mayling merupakan anggota ke-6 dari 10 anggota baru di AIPI. Hadir pada inaugurasi itu Ketua AIPI Sangkot Marzuki dan Ketua Komisi Ilmu Sosial AIPI Taufik Abdullah. Mayling, guru besar di… Selengkapnya »Program Pendidikan Bisa Hambat Pencapaian MDGs Karena Akses Yang Kurang

                  Perempuan dan Pertanian Perlu Perhatian

                    Anggota legislatif mengimbau para kandidat peserta pemilihan gubernur-wakil gubernur Provinsi Jambi agar memerhatikan isu perempuan dan membangun sektor pertanian. Salah satu bentuknya, antara lain, membentuk lembaga pendampingan, meningkatkan sumber daya perempuan, dan meningkatkan fasilitas pertanian pedesaan. Demikian disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ratu Munawwaroh, di Jambi, Sabtu (6/6). Ratu merupakan anggota DPR dari Jambi yang juga anggota Komisi VIII. Selama mengamati proses kampanye pekan pertama, semua pasangan cagub-cawagub belum mengangkat isu pemberdayaan perempuan ke permukaan. Sejumlah isu yang diangkat, antara lain, pembangunan perkebunan, peningkatan infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. ”Isu itu sebenarnya baik, tetapi keberpihakan untuk meningkatkan SDM kaum perempuan juga harus diberi porsi. Demikian halnya pertanian belum… Selengkapnya »Perempuan dan Pertanian Perlu Perhatian

                    Akibat Kebakaran Soal Soal SD Dicetak Ulang

                      Pencetakan ribuan eksemplar soal ujian semester genap kelas 1-5 sekolah dasar di Kota Padang, Sumatera Barat, tahun ajaran 2009/2024 yang rusak dalam kebakaran yang terjadi di SD Negeri 03 Alai, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, sele- sai dikerjakan hari Minggu (6/6). Kepala SD Negeri 03 Padang Fauziah Abas mengatakan, soal- soal itu telah selesai dicetak dan akan dikumpulkan menjadi satu di sekolah tersebut. Selanjutnya, delapan sekolah lain yang akan menggunakan soal-soal tersebut dipersilakan mengambil soal yang akan digunakan pada ujian yang digelar tanggal 7-12 Juni mendatang. ”Soalnya SD Negeri 03 adalah salah satu sekolah gugus di Kecamatan Padang Utara dengan delapan sekolah yang menginduk. Ujian besok (hari ini) tetap dilaksanakan,”… Selengkapnya »Akibat Kebakaran Soal Soal SD Dicetak Ulang