Puisi : Kampung dalam Akuarium
Zelfeni Wimra ke pemancingan mana lagi kautumpahkan rindu melumutkan kecemasan pada lendir umpan dan mata kail yang lapar agar ikan-ikan mau kaubujuk bercerai dengan lubuk dan pulang ke kampung penggorengan pelengkap hidangan di meja makan kau tahu, sejauh-jauh pergi menyisir bibir sungai, hanya untuk mencari air keruh, ikan-ikan pilihan tak akan memakan umpan dalam kejernihan kau tinggalkan hulu yang hening-bening muasal segala arus terus menghanyutkan anak-anak pantau dengan sejarah hambar entah arah mana akan dituju sebut saja, kampung berair jernih berikan jinak; berair keruh berikan liar; berair tawar berikan banyak alamat kepulangan yang pahit aku beritahu, andaikata usahamu sia-sia, pulanglah. aku dan ikan-ikan yang kauburu setelah penggusuran itu kini tinggal… Selengkapnya »Puisi : Kampung dalam Akuarium