Lompat ke konten

Pendidikan

Bangganya Para Perwira Marinir Indonesia Berenang Melintasi Selat Madura

    Kepala-kepala bertutup kain berwarna jingga tampak menyembul di Selat Madura. Bola-bola yang diikatkan di pinggang mengapung mengikuti perenang-perenang itu. Penutup kepala dan bola bertuliskan nomor peserta menjadi tanda pengenal mereka. Sebanyak 194 perwira siswa Akademi Angkatan Laut (AAL) merenangi Selat Madura, Sabtu (23/10) pagi. Mereka mulai dari Dermaga Kamal, Bangkalan, hingga finis di Monumen Jalesveva Dermaga Ujung Markas Komando Armada RI Kawasan Timur. Baru sekitar 20 menit, perahu karet yang membawa Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Hari Bowo kembali ke Dermaga Ujung. Perahu ini membawa Letda Mar Horiyanto ke posko kesehatan. Tangan Horiyanto tersengat ubur-ubur. ”Tadi seperti kesetrum dan panas, rencananya berenang terus, tapi tenaganya enggak ada dan tangannya enggak… Selengkapnya »Bangganya Para Perwira Marinir Indonesia Berenang Melintasi Selat Madura

    12.490 Anak di Lubuklinggau Putus Sekolah

      ebanyak 12.490 anak di Kota Lubuklinggau, Sumatra Selatan, hingga akhir September 2024 tercatat mengalami putus sekolah. “Rekapitulasi hasil pendataan penduduk sementara pada delapan kecamatan di Kota Lubuklinggau ditemukan sebanyak 12.490 anak yang mengalami putus sekolah,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Lubuklinggau, Agus Sugianto, saat dihubungi Minggu. Mereka terdiri atas peserta Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 7.673 anak meliputi usia 0 – 6 tahun. Selanjutnya tingkat SD/MI sebanyak 1.665 anak dengan usia 7-15 tahun. Sedangkan tingkat SMP sebanyak 1.371 anak dan untuk tingkat SMA/SMK sebanyak 981 anak, ditambah angka buta aksara sebanyak 800 orang. Anak-anak ini mengalami putus sekolah karena faktor ekonomi, di mana untuk angka putus sekolah pada tingkat… Selengkapnya »12.490 Anak di Lubuklinggau Putus Sekolah

      Guru Guru Mengadu ke Komnas HAM Karena Akan Dipecat Akibat Terlalu Kritis

        Guru-guru dari Purwakarta, Jakarta, Tangerang, dan Jember, yang diintimidasi, dimutasi, dan terancam dipecat karena mempertanyakan anggaran sekolah, mengadu kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Jakarta, Kamis (7/10). Perwakilan guru itu mengadu dan menyerahkan berkas surat perintah kerja mutasi, kronologi peristiwa, dan rekaman suara. Seorang guru dari sekolah berstatus rintisan sekolah berstandar internasional di Purwakarta, Jawa Barat, mengaku, ia dan 11 rekannya dimutasi dan terancam dipecat karena mempertanyakan dana sumbangan pendidikan dari orangtua murid pada Juli 2009. Perwakilan guru Purwakarta mengaku menuntut transparansi karena guru membuat program kegiatan belajar-mengajar. Lantas muncul surat perintah kerja mutasi 12 guru yang mempertanyakan anggaran sekolah. ”Selama ini yang tahu anggaran sekolah hanya kepala sekolah… Selengkapnya »Guru Guru Mengadu ke Komnas HAM Karena Akan Dipecat Akibat Terlalu Kritis

        Bentuk Kekerasan Terhadap Wanita dalam Uji Keperawanan

          Usulan anggota DPRD Provinsi Jambi, akhir bulan lalu, untuk membuat peraturan daerah uji keperawanan bagi siswi yang akan masuk SMP dan SMA menimbulkan protes keras Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Menteri Linda Amalia Sari menolak usulan itu karena melanggar hak asasi manusia. Pemerintah Indonesia sudah meratifikasi Konvensi Hak Anak melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 36 Tahun 1990 dan membuat Undang-Undang No 23/ 1990 tentang perlindungan anak. ”Kami heran, usulan seperti itu bisa keluar dari anggota DPRD yang seharusnya memahami pengarusutamaan jender (PUJ). Bu Linda sudah menyatakan, apabila usulan itu (dilaksanakan) akan merampas masa depan anak,” kata Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Wahyu Hartomo, Kamis… Selengkapnya »Bentuk Kekerasan Terhadap Wanita dalam Uji Keperawanan

          Pendidikan Harus Difokuskan Pada Karakter

            Pendidikan yang dijalankan saat ini masih mengutamakan keunggulan akademik yang mendahulukan pengembangan kecerdasan logika. Akibatnya, potensi jenis kecerdasan anak lainnya yang juga dibutuhkan dalam kehidupan mereka nantinya tidak berkembang dengan optimal. Kurikulum yang ada saat ini justru menjejali anak-anak dengan banyak mata pelajaran yang belum tentu relevan dengan kehidupan. Akibatnya, pembelajaran di sekolah tidak memberikan ruang untuk mendukung tumbuhnya nilai-nilai positif di dalam diri anak. ”Sistem pendidikan saat ini masih berfokus pada pengembangan satu kecerdasan saja, terutama kecerdasan logika dan matematika. Padahal, banyak kecerdasan lain yang perlu dikembangkan dalam diri anak. Kita mesti mampu membentuk anak-anak cerdas yang berkarakter baik,” kata Sudamekh AWS, Presiden Direktur Central-Sevilla School yang juga Presiden… Selengkapnya »Pendidikan Harus Difokuskan Pada Karakter

            60 Persen Mahasiswa Perguruan Tinggi Wajib Disaring Lewat Seleksi Nasional

              Kementerian Pendidikan Nasional menetapkan minimal 60 persen mahasiswa baru wajib dijaring lewat seleksi secara nasional. Selain itu, setiap perguruan tinggi negeri (PTN) wajib menyediakan minimal 20 persen total jumlah mahasiswa baru dari golongan masyarakat tidak mampu. Kebijakan tersebut bertujuan membuka akses PTN bagi semua orang serta memperkecil kesenjangan antara masyarakat miskin dan kaya. Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh di Jakarta, Senin (4/10), menjelaskan, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2024 tentang Perubahan atas PP No 17/2024 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagai konsekuensi amar putusan Mahkamah Konstitusi yang membatalkan Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan. Nuh menyatakan, peraturan itu harus dilaksanakan semua PTN. ”PTN harus terbuka untuk mahasiswa dari semua golongan dan… Selengkapnya »60 Persen Mahasiswa Perguruan Tinggi Wajib Disaring Lewat Seleksi Nasional

              Masuk Menwa Tidak Ada Gunanya

                Perdebatan tentang Menwa dan militerisme itu masalah klasik. Dua kubu berseberangan telah mengunci pendapat masing-masing, dan sulit mendiskusikannya di satu meja. Kubu antimiliter, yang merindukan kejayaan masyarakat madani, dan kubu yang merasa tak ada persoalan dengan militerisme. Konsekuensi dari perdebatan lama ini membuat pendapat pembaca didominasi anggota dan mantan Menwa. Bagi yang kontra? ”Perdebatan itu sudah selesai, kami antimiliterisme dengan segala bentuknya. Mereka arogan,” begitu salah satu pendapat yang masuk. ”ABCD” alias ABRI Bukan Cepak Doang, itulah cap lama yang tetap membuat orang cekikikan mendengarnya. Ada juga yang memberi predikat, paramiliter Indonesia, atau hansip kampus. Di internet, perdebatan ini tetap jalan. Namun, tampaknya perdebatan yang ada sekadar ”reuni” dari kasus-kasus… Selengkapnya »Masuk Menwa Tidak Ada Gunanya

                Cara Menulis Buku Pelajaran Sejarah Perlu Lebih Humanis

                  Buku teks pelajaran sejarah perlu ditulis secara humanis. Pendekatan peristiwa sejarah dari sisi salah dan benar seperti yang selama ini berlaku dapat menimbulkan stigmatisasi pada kelompok tertentu. Peneliti politik dan kekerasan sekaligus penulis buku Ladang Hitam di Pulau Dewata, I Ngurah Suryawan, mengatakan, pendekatan peran salah dan benar selalu digunakan pada penulisan peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) di buku-buku pelajaran sejarah. Penumpas gerakan adalah pahlawan, sedangkan Partai Komunis Indonesia adalah kambing hitam. ”Pembantaian massal dan pengasingan ribuan orang yang dianggap terkait partai itu ke Pulau Buru tanpa proses peradilan sangat sedikit dicantumkan,” katanya dalam diskusi buku ”Kuasa Stigma dan Represi Ingatan” yang diadakan Pusat Sejarah dan Etika Politik Universitas… Selengkapnya »Cara Menulis Buku Pelajaran Sejarah Perlu Lebih Humanis

                  Universitas Bukan Lagi Tempat Berpikir Tetapi Tempat Dimana Gelar Berkuasa Penuh

                    Seluruh upaya menahan praktik yang mencederai moral dan etika akademis tak akan pernah cukup apabila pendidikan tidak diletakkan dalam kerangka bergerak masyarakat dalam membangun bangsa dan negara. Dibutuhkan perombakan total cara berpikir tentang pendidikan agar gagasan pendidikan mewujud sebagai pengetahuan identitas kenegaraan dan kebangsaan. Pendidikan semata- mata sarana menyebarkan pengetahuan yang akan memajukan masyarakat,” kata Risa Permanadeli, ilmuwan bidang representasi sosial. ”Jadi, pendidikan lebih kaya dari sekadar hubungan guru, murid, dan pelajaran, apalagi sekadar mengejar gelar.” Dosen Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Aloysius Agus Nugroho, mengatakan, praktik pemesanan dan pembuatan karya tulis ilmiah telah menodai tradisi panjang proses pendidikan yang sarat nilai disiplin, kerja keras, dan kejujuran. ”Praktik itu sarat… Selengkapnya »Universitas Bukan Lagi Tempat Berpikir Tetapi Tempat Dimana Gelar Berkuasa Penuh

                    Cerita Di Balik Gelar Mentereng Para Koruptor

                      Rumah di kompleks perumahan Departemen Keuangan di Rawamangun, Jakarta Timur, itu layaknya kantor. Ada resepsionis di dekat pintu masuk. Ada deretan meja dan kursi, seorang karyawan sibuk di depan komputer. Ada ruang direktur dan sedan BMW 318 keluaran sekian tahun silam terparkir di halaman. Di tempat itu ditawarkan bimbingan skripsi/tesis/ disertasi berupa bimbingan perorangan, ruangan full AC, simulasi ujian, dan telah berhasil membantu penuntasan lebih dari 3.750 skripsi, tesis, dan disertasi ”dengan judicium memuaskan dan cum laude”, seperti bunyi iklannya di sebuah media cetak. ”Kami pantang membuatkan skripsi, tesis, atau disertasi. Kami seperti bimbingan belajar, membantu mahasiswa menyelesaikan skripsi, tesis, atau disertasinya,” kata Widodo, direktur dan pendiri jasa bimbingan itu,… Selengkapnya »Cerita Di Balik Gelar Mentereng Para Koruptor