Lompat ke konten

Pendidikan

Daftar Biro Jasa Pembuatan Tesis dan Disertasi Murah

    Di ruang berukuran sekitar dua kali empat meter di sebuah gang di Rawamangun, Jakarta Timur, dua laki-laki masing-masing menghadap layar komputer, salah satunya berisi permainan kartu. ”Kalau tesis, kami yang mengerjakan, tetapi disertasi nanti bos yang bikin, kami semua membantu,” tutur Oni, salah satu dari ketiganya. Itulah praktik yang tersebar setidaknya di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar: membuatkan skripsi, tesis, dan disertasi sesuai pesanan. Ada yang jelas-jelas merupakan transaksi jual-beli biasa—sediakan judul penelitian dan uang, tesis, dan disertasi akan kami buatkan sesuai waktu—hingga praktik yang abu-abu karena masih melibatkan mahasiswa dalam pengerjaan. Praktik seperti itu tidak sulit ditemui. Mereka beriklan di internet dan media cetak, lengkap dengan alamat dan… Selengkapnya »Daftar Biro Jasa Pembuatan Tesis dan Disertasi Murah

    Jual Beli Disertasi Adalah Akibat Maraknya Korupsi Di Indonesia

      Prahara dunia pendidikan tinggi seakan tak pernah usai. Kira-kira lima tahun lalu, praktik plagiat alias menyontek karya ilmiah marak sehingga Kementerian Pendidikan Nasional pun bekerja keras memberantas dengan sanksi keras. Sebelumnya, pada kahir 1990-an, praktik jual ijazah S-1 hingga S-3 banyak dilakukan; calon sarjana tinggal datang, dan ijazah berserta toga sudah siap, termasuk tukang foto untuk mengabadikan saat ”pelantikan” menjadi sarjana, master, atau doktor. ”Kami bikin sanksi kriminal melalui undang-undang. Orang yang menawarkan atau memakai ijazah palsu dikenai penjara lima tahun dan denda sampai Rp 1 miliar,” ujar Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal di kantornya, pekan lalu. Namun, upaya menangguk untung dari jual-beli gelar tak pupus. Setelah itu, pola… Selengkapnya »Jual Beli Disertasi Adalah Akibat Maraknya Korupsi Di Indonesia

      Proses Mengetahui Karya Ilmiah Yang Mencontek Karya Orang

        Berbagai cara, baik teknis maupun nonteknis, dilakukan pihak universitas untuk menahan praktik-praktik yang mencederai moralitas akademis. Persyaratan yang diajukan pemerintah juga semakin ketat; meski tetap harus waspada karena selalu ada celah kemungkinan untuk dilanggar. Sejak beberapa tahun terakhir, Institut Pertanian Bogor, misalnya, mensyaratkan mahasiswanya membuat pernyataan tertulis di dalam skripsi/tesis/disertasi bahwa karyanya adalah karya asli dan dibuat sendiri. Pernyataan tersebut untuk membentengi dari peniruan karya ilmiah dan atau dibuat bukan oleh mahasiswa. ”Itu benteng pertama,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor Prof Dr Ir Yonny Koesmaryono di kantornya, Sabtu (25/9). ”Kalau itu dilanggar juga akan menjadi tanggung jawab mahasiswa dan ada sanksi akademis.” Universitas Indonesia juga… Selengkapnya »Proses Mengetahui Karya Ilmiah Yang Mencontek Karya Orang

        Motivasi Ekonomi dan Sikap Tidak Peduli Hukum dan Kerja Keras Berada Di Balik Ijazah Palsu

          Motivasi ekonomi yang bertemu dengan sikap pragmatis dan lemahnya pengawasan telah memicu berbagai praktik tidak terpuji mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Sekitar lima tahun lalu pemberitaan media diramaikan kasus terbongkarnya institut ”abal-abal” yang mengaku berafiliasi dengan sejumlah perguruan tinggi luar negeri yang sebenarnya adalah praktik menjual gelar akademik palsu. Praktik penjualan gelar sarjana hingga doktor oleh institut tersebut telah dilakukan sejak tahun 1990-an. Hingga ditutup pada tahun 2005, institut jadi-jadian tersebut telah banyak menelan korban kalangan pejabat, pegawai negeri sipil, hingga artis. Dunia pendidikan Tanah Air sudah lama mengenal fenomena ijazah palsu. Ijazah palsu ini meliputi pemberian gelar palsu tanpa kewajiban menempuh pendidikan akademik semestinya hingga ijazah yang dihasilkan dari… Selengkapnya »Motivasi Ekonomi dan Sikap Tidak Peduli Hukum dan Kerja Keras Berada Di Balik Ijazah Palsu

          Minat Bersekolah Anak Di Pesisir Pantai Rendah

            Minat anak-anak di daerah pesisir dan pelosok untuk duduk di bangku sekolah masih rendah. Selain faktor ekonomi, kendala utamanya adalah cara pandang masyarakat yang menilai sekolah tidak menguntungkan. Demikian antara lain yang disampaikan para penggiat pendidikan dan pejabat Dinas Pendidikan Sumatera Utara kepada Kompas, Rabu (29/9). ”Banyak orangtua yang lebih senang kalau anaknya bekerja. Anak-anak juga malas sekolah kalau sudah bisa bekerja,” Kata Sri Rejeki, guru pada Yayasan Pendidikan Eka Huda di Desa Tamdam Hilir, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Hal senada disampaikan Erond L Damanik, pengelola sekolah gratis di Desa Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, banyak anak usia sekolah di kampung nelayan yang malas bersekolah. Anak-anak… Selengkapnya »Minat Bersekolah Anak Di Pesisir Pantai Rendah

            Universitas Terbuka Luncurkan ITV

              Menyongsong Universitas Terbuka menjadi institusi Perguruan Tinggi Jarak Jauh atau PTJJ berkualitas dunia, Rabu (22/9) di Kampus UT Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Rektor UT Prof Ir Tian Belawati, MEd, PhD meluncurkan internet TV dan Dray Lab. UT sekaligus juga menyempurnakan misinya dan tengah mempersiapkan layanan pendidikan bagi warga negara Indonesia yang bekerja dan berdomisili di Hongkong, Korea, Taiwan, dan Makau. Dua produk layanan baru UT tersebut, internet TV (ITV) dan Dry Lab, bisa diakses di www.ut.ac.id. Peluncuran kedua produk itu sekaligus untuk merayakan Dies Natalis ke-26 UT. Tian Belawati menjelaskan, saat ini layanan pendidikan yang sudah berjalan untuk WNI di luar negeri, antara lain, yang berdomisili di Arab Saudi,… Selengkapnya »Universitas Terbuka Luncurkan ITV

              Program Buku Murah Memerlukan Bantuan Pemerintah Daerah

                Program buku murah bisa menjadi kenyataan kalau pemerintah daerah berani berinvestasi sekitar Rp 3 miliar untuk pengadaan mesin cetak. Keluhan soal mahalnya harga buku selama ini antara lain karena besarnya biaya distribusi buku oleh penerbit yang umumnya terpusat di Pulau Jawa. ”Jika ada percetakan di daerah, biaya distribusi bisa ditekan,” kata Direktur Polimedia Bambang Wasito Adi pada jumpa pers Indonesia Book Fair, Selasa (21/9) di Jakarta. Bambang menjelaskan, saat ini ada sekitar 60 juta siswa dan 12 juta mahasiswa yang selama ini menjadi konsumen buku. Kalau setiap daerah punya mesin cetak, buku-buku keperluan siswa bisa dicetak dengan harga yang lebih murah. Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Setia Dharma Madjid… Selengkapnya »Program Buku Murah Memerlukan Bantuan Pemerintah Daerah

                Baca Buku Gratis di Perpustakaan Rumah Susun Palembang

                  Puluhan anak kecil didampingi orangtuanya berjubel di dalam Sekretariat Yayasan Puspa Indonesia di kompleks rumah susun Jalan Radial Blok 32, Palembang, Selasa (21/9). Ruangan seluas 10 meter persegi itu penuh. Beruntung sedang hujan sehingga tidak terasa gerah. Mereka adalah warga kompleks rumah susun yang diundang untuk menghadiri acara penyerahan buku perpustakaan dari produsen produk kecantikan Martha Tilaar Group dan Kick Andy Foundation. Jumlah buku yang diserahkan sebanyak 400 eksemplar, terdiri atas buku untuk anak, remaja, dan dewasa. Buku itu akan disimpan di Sekretariat Yayasan Puspa Indonesia. Yayasan itu selama ini bergerak di bidang perempuan dan anak di Palembang, tetapi belum memiliki perpustakaan. ”Buku-buku ini boleh dipinjam secara gratis, tetapi harus… Selengkapnya »Baca Buku Gratis di Perpustakaan Rumah Susun Palembang

                  Ilmu Bumi Ternyata Belum Ada Standar

                    Pelajaran Ilmu Kebumian Indonesia masih jauh dari standar internasional. Sekitar 80 persen materi ujian tertulis pada Olimpiade Internasional Kebumian ke-4 atau International Science Olympiad tidak diajarkan di sekolah. Soal-soal tes tertulis Olimpiade Internasional Kebumian (IESO) ke-4 di Yogyakarta, 19-28 September, tersebut terdiri atas 50 poin. Bidang yang diujikan meliputi oseanografi, meteorologi, geologi, dan astronomi. Peserta dari SMA Negeri 3 Yogyakarta, Rio Priandi Nugroho (18), mengatakan, soal-soal di olimpiade lebih dalam dari materi di sekolah. ”Saya sulit mengerjakannya,” katanya seusai tes IESO ke-4 yang diikuti peserta dari 19 negara di Universitas Gadjah Mada, Selasa (21/9). I Wayan Punia Raharja (18) dari SMA Negeri I Amapura, Bali, mengatakan, pelajaran Geografi di sekolah… Selengkapnya »Ilmu Bumi Ternyata Belum Ada Standar

                    Materi Pelajaran Geografi SMA Indonesia Keliru

                      Materi pada buku pelajaran Geografi SMA ditemukan mengandung sejumlah kekeliruan mendasar. Kekeliruan itu, di antaranya, berbagai penjelasan istilah kebumian yang kurang tepat. ”Misalnya saja istilah-istilah lava, lahar, dan magma yang tidak jelas bedanya. Padahal, masing-masing istilah ini punya pengertian berbeda. Lalu, ada ketidaktepatan pada penjelasan mengenai minyak bumi,” kata pakar geologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Dwikorita Karnawati, seusai Pembukaan Olimpiade Internasional Kebumian International Earth Science Olympiad (IESO) ke-4 di Gedung Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/9). Kegiatan itu diikuti peserta dari 19 negara. Kekeliruan-kekeliruan tersebut perlu diluruskan karena dapat mengaburkan pemahaman pelajar mengenai ilmu kebumian. Menurut Dwikorita, berbagai kekeliruan itu ditemukan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia saat memberikan pelatihan pembelajaran kebumian… Selengkapnya »Materi Pelajaran Geografi SMA Indonesia Keliru