Spiritualitas Sastra Dan Suara yang Mencari dan Membebaskan
Dalam salah satu cerpennya, Surga Anak-Anak, novelis nobelis Mesir, Najib Mahfûz, menggambarkan bagaimana agama yang gagap menghadirkan dirinya dalam masyarakat modern. Rasa gagap ini berakhir tragis: agama digugat oleh anak-anak. Agama—yang diwakili oleh sang ayah—belingsatan: seolah-olah mampu, padahal tak berdaya mempertanggungjawabkan kekuasaannya. Karena kehabisan kata-kata, sang ayah berusaha menunda persoalan: ”Engkau masih kecil, sayang; nanti kalau kau sudah besar, engkau akan mengerti …” atau ”Tidakkah kau sabar, sayangku, menunggu sampai engkau besar?” Seandainya sang anak mengikuti nasihat ayahnya, pengertian agama macam apa yang sedang menanti saat anak menjadi dewasa? Pengertian agama yang bikin sang ayah panik atau pengertian yang bisa membebaskan sang anak dari garis batas yang ditarik atas nama… Selengkapnya »Spiritualitas Sastra Dan Suara yang Mencari dan Membebaskan