Lompat ke konten

Pendidikan

Sistem Pendidikan Nasional Jauh Dari Gagasan Ki Hadjar Dewantara

    Hari Pendidikan Nasional yang diambil dari hari lahir Ki Hadjar Dewantara memunculkan keprihatinan. Panitera Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa Ki Priyo Dwiarso mengatakan, sistem pendidikan nasional makin jauh dari upaya membangun bangsa berbudaya dan berkarakter seperti digagas Ki Hadjar. Sementara itu, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam peringatan Hardiknas di Jakarta, Minggu (2/5), menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai bagian upaya membangun karakter bangsa. Tema Hardiknas adalah ”Pendidikan Karakter untuk Membangun Keberadaban Bangsa”. Karakter yang ingin dibangun, antara lain, adalah karakter yang berkemampuan dan berkebiasaan memberikan yang terbaik, sebagai prestasi yang dijiwai oleh nilai-nilai kejujuran. Sekarang, dalam kehidupan bermasyarakat sering ditemukan ironi. ”Kadang-kadang lucu dan mengherankan yang terjadi di negara ini.… Selengkapnya »Sistem Pendidikan Nasional Jauh Dari Gagasan Ki Hadjar Dewantara

    Membangkitkan Minat Baca Lewat Taman Bacaan Masyarakat

      Usaha untuk meningkatkan minat baca masyarakat tidak pernah hilang, salah satunya dengan menyediakan taman bacaan masyarakat. Kalau biasanya dibuat di perkampungan, di Banten, taman bacaan masyarakat ini dibangun di pasar atau pusat belanja, tempat yang sering dikunjungi masyarakat. Bertepatan dengan Peringatan Hari Pendidikan Nasional pada Minggu (2/5), Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah meresmikan sebuah taman bacaan masyarakat di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Serang, Provinsi Banten. Tahun ini, Serang memang menjadi satu di antara tiga kota di Indonesia yang ditunjuk menjadi tempat peluncuran program TBM@Mall, yakni taman bacaan masyarakat di mal atau pusat perbelanjaan. Dua kota lainnya adalah Jakarta dan Makassar. Sesaat setelah membuka secara resmi gerai TBM@Mall tersebut,… Selengkapnya »Membangkitkan Minat Baca Lewat Taman Bacaan Masyarakat

      Memuliakan Kehidupan Bangsa Lewat Pendidikan Moral

        Menurut sebuah aliran pedagogik, mendidik adalah upaya membimbing peserta didik untuk dapat menjalani dan memahami kehidupan. Dalam kerangka ini, ada tiga tujuan yang harus dicapai para anak didik: kemampuan untuk dapat menghidupi diri sendiri, kemampuan untuk dapat hidup secara bermakna, dan kemampuan untuk dapat turut memuliakan kehidupan. Untuk mencapai ketiga tujuan, para anak didik harus menjalani pendidikan yang berat. Mereka harus mengikuti program pendidikan yang mencakup tiga komponen utama: menguasai sejumlah pengetahuan, sejumlah keterampilan, dan memahami arti kearifan bagi kehidupan. Kekuatan model pendidikan ini terletak pada prinsip bahwa ketiga tujuan harus dicapai bersamaan. Kemampuan menghidupi diri sendiri harus dilakukan dengan cara yang tidak mengurangi makna kehidupan pribadinya dan juga tidak… Selengkapnya »Memuliakan Kehidupan Bangsa Lewat Pendidikan Moral

        Masuk Perguruan Tinggi Negeri Makin Susah dan Mahal

          Minimnya kucuran dana dari pemerintah untuk perguruan tinggi negeri membawa konsekuensi luas, antara lain semakin beratnya beban calon mahasiswa untuk masuk PTN. Mereka harus mencoba berbagai jalur seleksi jika ingin peluang diterima di PTN semakin besar. Padahal, setiap kali mencoba jalur seleksi, calon mahasiswa harus membeli formulir pendaftaran seharga Rp 175.000 hingga Rp 800.000. Biaya pembelian formulir ini dirasakan berat oleh calon mahasiswa yang kondisi ekonominya pas-pasan. Sebaliknya, beragamnya jalur masuk PTN menjadi peluang bagi calon mahasiswa dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas untuk mencoba masuk PTN. ”Harus diakui, kini calon mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah kesulitan mendapatkan akses ke pendidikan tinggi,” kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh… Selengkapnya »Masuk Perguruan Tinggi Negeri Makin Susah dan Mahal

          Pudarnya Mimpi Indonesia

            Tetangga saya di sebuah kota kecil di Jawa Barat memiliki visi sederhana, tetapi agak ganjil mengenai anak laki-lakinya. Dia berencana menyekolahkan anaknya hingga pendidikan tinggi di kota tempat tinggalnya—ketimbang kuliah di kota besar—sehingga bisa menghemat biaya. ”Penghematan” itu akan digunakan untuk biaya suap jadi PNS jika saatnya tiba. Ada banyak perspektif terhadap fakta di atas. Salah satunya, semakin pudarnya mimpi tentang Indonesia. Hal yang sama juga terlihat dengan terungkapnya mafia pajak dan mafia hukum belakangan ini. Berbincang dengan masyarakat dari berbagai kalangan, pudarnya mimpi Indonesia ini mudah terasa. Terdapat dua hal yang bertentangan. Pertama, tujuan negara Indonesia—ditambah retorika para pemimpin saat ini—di satu sisi. Kedua, kenyataan berupa eksklusi sebagian besar… Selengkapnya »Pudarnya Mimpi Indonesia

            Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku

              Kiat Jadi Penulis • Judul: Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku • Penulis: Mudrajad Kuncoro • Penerbit: Penerbit Erlangga • Edisi: I, 2009 • Tebal: xiv + 155 halaman • ISBN: (13) 978-979-075-288-7 Buku ini menambah pustaka dan pedoman praktis kiat menjadi penulis. Dibandingkan dengan serakan buku sejenis, perbedaannya terletak pada berbagai advokasi yang insinuatif, mulai dari bahwa menulis itu perintah Allah SWT, menulis itu menunda kepikunan otak, menulis itu mendatangkan penghasilan, sampai dengan kiat-kiat praktis. Bagaimana memahami selera media massa maupun penjaga rubrik agar tulisan bisa dimuat di media massa. Terdiri atas 10 bagian, seluruhnya tidak berpretensi dengan rujukan analisis teoretis. Penulis memberikan tips-tips… Selengkapnya »Mahir Menulis: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini, Kolom & Resensi Buku

              Melek Televisi Bagi Ibu Rumah Tangga

                Melek Televisi bagi Ibu Rumah Tangga • Judul: Ketika Ibu Rumah Tangga Membaca Televisi • Penyunting: D Danarka Sasangka & Darmanto • Penerbit: Masyarakat Peduli Media (MPM) & Yayasan TIFA • Cetakan: Januari, 2024 • Tebal: 210 halaman • ISBN: 979979838-8 Kemampuan literasi (melek) media merupakan kebutuhan krusial pada era komunikasi saat ini mengingat tingginya terpaan siaran televisi dalam kehidupan sehari-hari, terutama terhadap anak-anak dan remaja. Sadar atau tidak, tayangan televisi berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Di satu sisi, televisi diakui telah mewujudkan fungsinya bagi kepentingan publik. Namun, limpahan produknya dinilai berpotensi menyesatkan publik. Literasi media merupakan gerakan membangun kesadaran dan kemampuan publik untuk mengendalikan penggunaan media. Dengan melek media, masyarakat… Selengkapnya »Melek Televisi Bagi Ibu Rumah Tangga

                Cara Membuat Sekolah Menarik dan Selalu Diminati

                  Sorot mata Wahyudi belum juga lepas dari spanduk di depan ruang Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024-2011 SMAN 5 Kota Bandung. Di sana terpampang nama dan foto peraih medali emas International Conference of Young Scientist (ICYS) ke-17 di Denpasar, Bali, Sonny Lazuardi N, dan peraih perak, Aria Dhanang Dewangga. Keduanya adalah siswa SMAN 5. ICYS tahun ini diadakan di Bali, 12-17 April. Kompetisi ilmiah yang digagas Eotvos Lorand University, Budapest, Hongaria, dan Belarusian State University, Minsk, Belarus, ini diikuti 19 negara. Beberapa di antaranya adalah Jerman, Belanda, Polandia, Romania, Rusia, Turki, dan Ukraina. “Prestasi ini yang membanggakan ketika anak SMA mampu mengharumkan negara di tingkat internasional. Kalau anak saya… Selengkapnya »Cara Membuat Sekolah Menarik dan Selalu Diminati

                  Menumbuhkan Jiwa Kreatif Dan Peduli Terhadap Lingkungan

                    Kritik tajam yang sulit dijawab dunia akademik formal ialah dalamnya jurang pemisah antara pendidikan teoretis dan praktik di lapangan. Inteligensi anak lebih sering tidak termanfaatkan ketika bersinggungan dengan lingkungan sekitar. Di tengah situasi ini, sistem pendidikan yang berupaya menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan hadir melalui sekolah alam dan sekolah berwawasan lingkungan. Sekolah alam hadir dengan konsep memberi ruang gerak yang leluasa bagi siswa untuk berinteraksi dengan alam sekitar, memadukan pembelajaran teori di kelas dengan petualangan dan eksplorasi. Hal itu seperti yang tersaji di Sekolah Alam Bandung di Jalan Cikalapa II Nomor 4, Tanggulan, Dago Pojok. Pagi itu anak-anak TK asyik mengamati pertumbuhan tanaman kacang hijau. Sebagian lain melihat bentuk… Selengkapnya »Menumbuhkan Jiwa Kreatif Dan Peduli Terhadap Lingkungan

                    Pendidikan Mahal Namun Kualitas Murahan

                      Minimnya tingkat pendidikan angkatan kerja di Jawa Barat mengindikasikan bahwa pendidikan dasar belum berjalan optimal di provinsi ini. Buta huruf masih menjadi persoalan di sejumlah wilayah, demikian pula dengan anak putus sekolah. Selain itu, biaya pendidikan dasar juga dinilai masih mahal oleh publik perkotaan. Survei sosial ekonomi daerah Jabar tahun 2009 memperlihatkan, lebih dari separuh angkatan kerja di Jabar hanya lulusan SD. Jumlah angkatan kerja berpendidikan SD dan tidak tamat SD ini sebanyak 9,8 juta orang dari total 18,98 juta angkatan kerja di Jabar. Lainnya hanya tamatan SLTP (17 persen) dan SLTA (23 persen). Alhasil, angkatan kerja di provinsi ini kurang kompetitif. Angka pengangguran masih tinggi yakni 2,08 juta orang… Selengkapnya »Pendidikan Mahal Namun Kualitas Murahan