Lompat ke konten

Politik Katolik, Politik Kebaikan Bersama

Judul: Politik Katolik, Politik Kebaikan Bersama
Editor: Mikhael Dua, Febriana R Kainama, Kasdin Sihotang
Penerbit: Ikatan Sarjana Katolik Indonesia, Pusat Pengembangan Etika Atma Jaya, dan Penerbit Obor
Cetakan: I, November 2023
Tebal: xi + 268 halaman

Nilai-nilai kemanusiaan universal, seperti kesejahteraan rakyat, keadilan, dan persaudaraan, menjadi roh perjuangan politik Katolik. Sebagai sebuah kekuatan moral, kalangan Katolik membantu negara melakukan pembaruan-pembaruan mendasar untuk selanjutnya melakukan transformasi sosial politik. Tujuannya demi menciptakan suatu masyarakat yang meletakkan hak-hak dasar warga negaranya sebagai paradigma dan orientasi politik.

Pergulatan politik orang-orang katolik hingga awal tahun 1960-an tidak lepas dari pergulatan bangsa untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Tokoh-tokoh utama gereja, seperti Rm Frans van Lith, Ignatius Joseph Kasimo, Frans Seda, dan Mgr Albertus Soegijopranata SJ, pada masa itu juga berjuang untuk menegaskan kepada rakyat Indonesia bahwa mereka bukan warga negara kelas dua. Mereka menunjukkan bahwa umat Katolik merupakan warga negara yang punya kedudukan sama seperti rakyat-rakyat Indonesia lainnya.

Memerhatikan perkembangan Indonesia sekitar dekade 1950 hingga akhir dekade 1960, umat Katolik memiliki keprihatinan serius berkenaan dengan perkembangan bangsa. Komunisme menjadi lawan riil yang harus dihadapi di balik seluruh gerakan politik Gereja. Membuka ruang kegiatan sosial ekonomi bagi rakyat biasa merupakan strategi politik Gereja melawan komunisme di Indonesia. Pendekatan terhadap buruh, tani, dan nelayan dilakukan agar mereka tidak dimobilisasi oleh Partai Komunis Indonesia.

Buku ini merupakan catatan sejarah dan refleksi keterlibatan orang-orang Katolik dalam kehidupan politik Indonesia. Suatu yang diharapkan memberi inspirasi bagi umat Katolik untuk terlibat dalam proses politik bangsa Indonesia demi kesejahteraan bersama