Lompat ke konten

Semester 2

Cerpen: Kisah Para Semut Yang Rajin dan Rendah Hati

    Pada akhir musim kemarau, iring-iringan semut merah merambat naik ke pohon mangga. Mereka bernyanyi riang dengan suara keras, menandakan semangat dan hati gembira. Iring-iringan itu membentuk garis panjang dan mereka berpisah dalam kelompok-kelompok menuju kumpulan daun lebat yang menggantung di ranting-ranting pohon. Rupanya hari ini adalah saatnya bagi semut merah untuk membuat sarang. Sebentar lagi musim hujan, mereka tidak ingin kedinginan dan kehujanan. Jadi, dalam beberapa hari, mereka akan sibuk membuat tempat berlindung dan mengumpulkan makanan untuk persediaan selama hujan turun. SETIBA DI ATAS pohon, mereka meniti kumpulan daun mangga dan menetapkan daun yang tebal, lebar, dan saling berdekatanlah yang paling cocok untuk dibuat sarang. Ini adalah saat yang paling… Selengkapnya »Cerpen: Kisah Para Semut Yang Rajin dan Rendah Hati

    Memahami Ulang Islam Di Jawa

      Trikotomi priayi-abangan-santri Clifford Geertz yang amat digdaya dalam ranah akademik itu kini kembali dipersoalkan. Melalui bukunya, Bambang Pranowo mengurai ketidakmemadaian trikotomi Geertz dalam memahami Islam Jawa saat ini. Ketidaktepatan trikotomi Geertz itu semula tampak pada saat penulis buku ini melihat sosok ayahnya. Ditinjau dari sisi sosial, ayahnya termasuk ke dalam kategori priayi karena ia tercatat sebagai pegawai pemerintahan. Dalam perjalanan hidupnya, ia mampu menunaikan ibadah haji. Dengan kondisinya itu, layak ia dimasukkan sebagai kaum santri. Menjadi lebih kompleks lagi, apabila melihat ke dalam keseharian dunia ayahnya. Tampak sekali ayahnya gandrung akan wayang, salah satu kesenian orang abangan. Dari sini sang penulis buku bingung memasukkan ayahnya ke dalam kategori mana: priayi,… Selengkapnya »Memahami Ulang Islam Di Jawa

      Cara Membuat Sekolah Menarik dan Selalu Diminati

        Sorot mata Wahyudi belum juga lepas dari spanduk di depan ruang Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024-2011 SMAN 5 Kota Bandung. Di sana terpampang nama dan foto peraih medali emas International Conference of Young Scientist (ICYS) ke-17 di Denpasar, Bali, Sonny Lazuardi N, dan peraih perak, Aria Dhanang Dewangga. Keduanya adalah siswa SMAN 5. ICYS tahun ini diadakan di Bali, 12-17 April. Kompetisi ilmiah yang digagas Eotvos Lorand University, Budapest, Hongaria, dan Belarusian State University, Minsk, Belarus, ini diikuti 19 negara. Beberapa di antaranya adalah Jerman, Belanda, Polandia, Romania, Rusia, Turki, dan Ukraina. “Prestasi ini yang membanggakan ketika anak SMA mampu mengharumkan negara di tingkat internasional. Kalau anak saya… Selengkapnya »Cara Membuat Sekolah Menarik dan Selalu Diminati

        Menumbuhkan Jiwa Kreatif Dan Peduli Terhadap Lingkungan

          Kritik tajam yang sulit dijawab dunia akademik formal ialah dalamnya jurang pemisah antara pendidikan teoretis dan praktik di lapangan. Inteligensi anak lebih sering tidak termanfaatkan ketika bersinggungan dengan lingkungan sekitar. Di tengah situasi ini, sistem pendidikan yang berupaya menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan hadir melalui sekolah alam dan sekolah berwawasan lingkungan. Sekolah alam hadir dengan konsep memberi ruang gerak yang leluasa bagi siswa untuk berinteraksi dengan alam sekitar, memadukan pembelajaran teori di kelas dengan petualangan dan eksplorasi. Hal itu seperti yang tersaji di Sekolah Alam Bandung di Jalan Cikalapa II Nomor 4, Tanggulan, Dago Pojok. Pagi itu anak-anak TK asyik mengamati pertumbuhan tanaman kacang hijau. Sebagian lain melihat bentuk… Selengkapnya »Menumbuhkan Jiwa Kreatif Dan Peduli Terhadap Lingkungan

          Pendidikan Mahal Namun Kualitas Murahan

            Minimnya tingkat pendidikan angkatan kerja di Jawa Barat mengindikasikan bahwa pendidikan dasar belum berjalan optimal di provinsi ini. Buta huruf masih menjadi persoalan di sejumlah wilayah, demikian pula dengan anak putus sekolah. Selain itu, biaya pendidikan dasar juga dinilai masih mahal oleh publik perkotaan. Survei sosial ekonomi daerah Jabar tahun 2009 memperlihatkan, lebih dari separuh angkatan kerja di Jabar hanya lulusan SD. Jumlah angkatan kerja berpendidikan SD dan tidak tamat SD ini sebanyak 9,8 juta orang dari total 18,98 juta angkatan kerja di Jabar. Lainnya hanya tamatan SLTP (17 persen) dan SLTA (23 persen). Alhasil, angkatan kerja di provinsi ini kurang kompetitif. Angka pengangguran masih tinggi yakni 2,08 juta orang… Selengkapnya »Pendidikan Mahal Namun Kualitas Murahan

            Mencari Sekolah Yang Memiliki Budaya Lingkungan

              Lima tahun lalu Madrasah Tsanawiyah Purwakarta bukan apa-apa. Seperti beberapa sekolah lain, guru menghadapi masalah kesiswaan, seperti bolos, corat-coret dinding, atau tawuran, belum lagi soal kebersihan dan kesehatan lingkungan. Namun, sejak dirintis sebagai sekolah sehat dan berbudaya lingkungan, beberapa masalah itu teratasi. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Purwakarta bahkan menyabet gelar juara sekolah berbudaya lingkungan (SBL) se-Jawa Barat tahun 2007. Setidaknya, sebulan sekali sekolah ini menjadi obyek kunjungan studi banding siswa atau guru dari luar kota. Setahun sekali sekolah menggelar pameran produk siswa dan mengundang siswa-siswa sekolah dasar di Purwakarta sebagai bentuk promosi. Tim aksi SBL MTs Purwakarta, yang terdiri atas empat guru, juga membina siswa dan guru di beberapa sekolah di… Selengkapnya »Mencari Sekolah Yang Memiliki Budaya Lingkungan

              Lembaga Pendidikan Dari Gratis Sampai Berprogram Khusus

                Bak jamur di musim hujan, lembaga pendidikan usia dini (PAUD) kini tumbuh di mana-mana. Keinginan orangtua agar anaknya segera bisa membaca dan berhitung, ketatnya ujian masuk SD favorit, serta kesibukan orangtua menjadi sejumlah pemicu larisnya lembaga PAUD tersebut. Di Cirebon, menjamurnya PAUD sudah terlihat lima tahun terakhir. Bukan lagi sekadar TK, taman bermain (playgroup) sudah hadir bagi anak berusia 1,5-2 tahun. Dengan berbagai program khusus, mereka menawarkan tempat bermain sekaligus belajar. Playgroup dan TK Ananda Marga Special Academic Institutions (AMSAI) di Jalan Ampera XII Nomor 5, Kota Cirebon, adalah satu dari sekian banyak PAUD yang menawarkan program khusus. Mereka mengenalkan meditasi bagi anak untuk menyeimbangkan otak. Meditasi, menurut Didi, Ketua… Selengkapnya »Lembaga Pendidikan Dari Gratis Sampai Berprogram Khusus

                Lembaga Pendidikan Anak Sebenarnya Hanyalah Tempat Bermain Bagi Anak

                  Lembaga pendidikan dengan label pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kota Bandung bak jamur yang tumbuh pada musim hujan. Keberadaan lembaga itu diasosiasikan dengan upaya orangtua memberikan pendidikan untuk anak sejak dini. Orangtua pun rela membongkar tabungan demi keikutsertaan si kecil dalam PAUD. Namun, konsep PAUD sebagaimana dipahami sekarang ternyata belum sepenuhnya benar. Ketua Penggerak PKK Jawa Barat Netty Heryawan, Kamis (29/4) di Bandung, mengatakan, saat ini sebagian besar masyarakat masih belum memahami konsep PAUD. Pandangan awam menilai PAUD sebagai bentuk kelembagaan pendidikan, seperti tingkatan yang berlaku untuk SD, SMP, dan SMA. “Padahal, PAUD sesungguhnya adalah proses pendidikan usia dini yang tugas utamanya justru dipegang oleh orangtua dan keluarga di… Selengkapnya »Lembaga Pendidikan Anak Sebenarnya Hanyalah Tempat Bermain Bagi Anak

                  Biaya Kuliah Kian Melambung Menjadi Puluhan Juta Rupiah

                    Denay Lesmana (42) mengaku pusing bukan main. Anaknya, Rinda Tursya (18), baru saja lulus SMA Negeri 3 Bandung. Biaya masuk perguruan tinggi yang mencapai jutaan bahkan puluhan juta rupiah pun terus berputar-putar dalam benak Denay. Baguslah anak saya lulus. Rencananya, Rinda mau masuk ITB (Institut Teknologi Bandung). Mau ambil (Jurusan) Teknologi Informasi,” katanya. Denay sangat berharap Rinda bisa lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), yang biayanya lebih ringan. “Kalau jalur khusus, wah, kayaknya enggak deh. Mahal. Kalau enggak lulus SNMPTN, lihat nanti. Cari perguruan tinggi swasta yang murah saja,” katanya. Denay yang hanya pegawai swasta stasiun radio itu tidak yakin mampu mengeluarkan biaya untuk universitas papan atas, atau… Selengkapnya »Biaya Kuliah Kian Melambung Menjadi Puluhan Juta Rupiah

                    Mempersiapkan Fisik dan Mental Untuk Merebutkan Kursi Perguruan Tinggi Negeri

                      Kursi di perguruan tinggi negeri bak lampu yang dikerubuti laron pada musim hujan. Perlu strategi cerdas untuk bisa duduk di atasnya. Salah satunya adalah ikut bimbingan belajar. Meski demikian, pilihlah lembaga yang membuka potensi dan minat. Persaingan untuk kuliah di perguruan tinggi negeri memang bukan main ketatnya. Pada 2009, peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) berjumlah 25.378 orang. Adapun kursi yang disediakan di empat PTN di Bandung hanya 7.695 kursi. Memang jumlah peserta menyusut dari tahun sebelumnya yang mencapai 28.000 orang. Namun, tahun 2024 ini, diperkirakan jumlah peserta meningkat sekitar 10 persen. Ketua Panitia Lokal SNMPTN 2024 Bandung Husein Bahti menduga, jumlah peserta SNMPTN tahun ini bakal mencapai… Selengkapnya »Mempersiapkan Fisik dan Mental Untuk Merebutkan Kursi Perguruan Tinggi Negeri