Lompat ke konten

Semester 3

Partai Politik Lokal di Aceh: Desentralisasi Politik dalam Negara Kebangsaan

    Judul: Partai Politik Lokal di Aceh: Desentralisasi Politik dalam Negara Kebangsaan Penulis: Ahmad Farhan Hamid Penerbit: Kemitraan Cetakan: I, Mei 2023 Tebal: 274 halaman Isu partai politik (parpol) lokal di Aceh secara politis tertuang dalam lampiran Provisional Understanding yang ditandatangani Pemerintah RI dan wakil Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Geneva, Swiss.   Lampiran bertanggal 9 Januari 2001 itu menjadi dokumen pertama di Indonesia yang menyebut adanya calon nonpartai dan partai daerah atau parpol lokal yang dapat berpartisipasi dalam proses pemilihan umum di Aceh. Dalam perjalanannya, muncul kontroversi terhadap pembentukan parpol lokal yang dituntut oleh GAM tersebut.   Sebagian berpendapat bahwa pembentukan parpol lokal di Aceh adalah pelanggaran terhadap konstitusi dan… Selengkapnya »Partai Politik Lokal di Aceh: Desentralisasi Politik dalam Negara Kebangsaan

    Kampanye Sekolah Gratis Melebihi Menarik Daripada Wajah Cantik Para Artis Yang Membosankan

      Kemenangan Alex Noerdin- Eddy Yusuf atau Aldy dalam Pilkada Sumatera Selatan setidaknya mencerminkan bahwa sebagian besar warga lebih tertarik pada program pemenuhan sekolah dan kesehatan gratis daripada popularitas sosok selebriti. Pasangan itu berhasil meraih suara pemilih sedikit lebih banyak dari Syahrial Oesman—yang berpasangan dengan presenter yang cukup populer di negeri ini, Helmy Yahya. Dalam Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (9/11), Aldy, yang selalu mengusung program sekolah dan kesehatan gratis dalam kampanyenya, ditetapkan sebagai pemenang pemilihan kepala daerah (pilkada). Mereka memperoleh 1.866.390 suara (51,40 persen). Rivalnya, Syahrial-Helmy (Sohe), mendapat 1.774.373 suara (48,60 persen), kalah tipis 122.017 suara. Aldy unggul di delapan dari 15 kabupaten/kota, antara lain… Selengkapnya »Kampanye Sekolah Gratis Melebihi Menarik Daripada Wajah Cantik Para Artis Yang Membosankan

      Arti Kata Tebar Pesona Dalam Bahasa Indonesia

        Ungkapan tebar pesona menjadi terkenal dan selalu dihubungkan dengan strategi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang menuai kritik dari lawan politiknya. Mengapa tebar pesona bikin orang lain tak enak hati? Bukankah dengan kita banyak senyum, orang lain akan senang? Seperti biasa tentu kita akan mengacu kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lema tebar yang ditandai sebagai verba langsung diikuti oleh bentuk bertebaran yang dijelaskan sebagai ’bertaburan, berhamburan, tersebar’: rumah makan banyak bertebaran di sekitar tempat itu. Selain bertebaran juga dijelaskan kata bentukan lain, seperti menebari, menebarkan, mempertebarkan, tertebar, tebaran, penebar. Saya ingat kumpulan sajak Sutan Takdir Alisjahbana, Tebaran Mega, dan mencoba mencari maknanya. Di KBBI dijelaskan bahwa tebaran bermakna ’sesuatu yang… Selengkapnya »Arti Kata Tebar Pesona Dalam Bahasa Indonesia

        Sanksi Untuk Pelecehan Seksual Yang Dilakukan Oleh Kepala Sekolah SMA 2 Banguntapan Sudah Tepat

          Rekomendasi Badan Pengawas Daerah Kabupaten Bantul agar Kepala SMAN 2 Banguntapan dicopot dari jabatannya dinilai Komisi A DPRD Bantul sebagai langkah tepat. Komisi A juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bantul karena sudah bertindak cepat dalam mengungkap kasus pelecehan seksual tersebut. Ketua Komisi A DPRD Bantul Aryunadi, Rabu (10/9), di kantornya, mengatakan rekomendasi sanksi tersebut sudah sesuai dengan ketentuan normatif yang berlaku. Pencopotan jabatan saya kira sudah merupakan sanksi berat sehingga diharapkan ada efek jera, tuturnya. Menurut Aryunadi, pihaknya belum menerima laporan rinci soal dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Kepala SMAN 2 Banguntapan Susanto kepada anak didiknya. Meski belum menerima laporan, tetapi bila memang terbukti sanksi tersebut sudah sangat tepat.… Selengkapnya »Sanksi Untuk Pelecehan Seksual Yang Dilakukan Oleh Kepala Sekolah SMA 2 Banguntapan Sudah Tepat

          Periset Unggulan Indonesia Pergi Keluar Negeri Akibat Merasa Tidak Dihargai

            Sejumlah periset bidang unggulan pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI memilih hengkang ke luar negeri. Alasannya, mereka menilai perhatian pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana penelitian sangat kurang sehingga penelitian tidak bisa berjalan optimal. ”Nyaris tidak ada iklim yang bisa mendorong lembaga-lembaga riset di Indonesia menjadi optimal. Keterbatasan dana riset tidak diatasi dengan mengoptimalkan kerja sama lintas lembaga riset yang ada,” kata Ines Irene Atmosukarto, yang sebelumnya menjadi periset pada Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI. Dia sebelumnya mengembangkan riset unggulan untuk pembuatan vaksin flu burung. Sejak awal 2007, Ines hengkang ke Australia. Ia bekerja di sebuah perusahaan bioteknologi di Canberra yang bergerak di bidang penelitian pembuatan vaksin. Selama riset tiga… Selengkapnya »Periset Unggulan Indonesia Pergi Keluar Negeri Akibat Merasa Tidak Dihargai

            Mari Mengelola Anak Cerdas Indonesia Dengan Benar

              Khusus untuk anak-anak kita yang berprestasi cemerlang, yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara dengan meraih medali emas dalam olimpiade berbagai cabang ilmu pengetahuan tingkat internasional, pemerintah akan memberikan beasiswa. Beasiswa itu dimaksudkan menuntut ilmu di universitas mana pun di seluruh dunia sampai mencapai gelar doktor. Kita patut bersyukur, pada tahun 2007 kontingen Indonesia berhasil memperoleh 51 medali emas dari berbagai olimpiade sains internasional. Suatu prestasi yang cemerlang dan membanggakan. Kalimat itu secara eksplisit dinyatakan Presiden Yudhoyono saat menyampaikan pidato kenegaraan dan keterangan pemerintah atas rancangan undang- undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2009 beserta nota keuangan pada 15 Agustus 2023. Apabila dicermati secara teliti dalam sejarah… Selengkapnya »Mari Mengelola Anak Cerdas Indonesia Dengan Benar

              Cerpen- Cerita Pendek Sang Mertua

                Baru satu hari tiba di Yogya dan bermalam di hotel, kepalaku terasa pusing. Rombongan pertemuan wanita baru saja pergi dan aku tinggal sendiri karena kurasa wajahku sebelah terasa nyeri dibarengi kepala yang berat. Kucoba merendam diri di kamar mandi, tetapi rasa nyeri itu tidak hilang juga. Kukira karena perjalanan jauh naik kereta api dari Jakarta-Yogya. Sebelum malam jauh, aku membeli obat sakit kepala, namun sepanjang malam keadaan tidak bertambah baik. Keesokan harinya kukatakan kepada rombonganku bahwa aku tidak dapat mengikuti pertemuan wanita dan pamit pulang ke Jakarta. Rasa pening kepala makin menjadi-jadi, dan sebagian wajahku, pipi sebelah kanan rasanya seperti kaku, demikian Marice menuturkan awal penderitaannya. Suamiku terkejut melihat aku… Selengkapnya »Cerpen- Cerita Pendek Sang Mertua

                Baru dan Segar Itu Mewah

                  Tidak seperti Wahyudin yang setiap kali datang hari Minggu selalu berharap mendapatkan sepotong ilustrasi cerita pendek yang baru dan segar namun hanya mendapati kekecewaan, saya sudah siap alias tidak pernah berharap terlalu banyak karena telanjur menduga bahwa ilustrasi cerpen Kompas belakangan ini—tiga tahun menurut Wahyudin—memang lebih banyak yang bermutu artistik rendah daripada sebaliknya. Dengan kata lain apa yang disebutkannya sebagai ”galeri” ini memang benar semakin sering menampilkan karya-karya ilustrasi yang jelek. Meskipun demikian, saya tidak sedang membela apalagi membenar-salahkan ilustrasi tersebut seperti pertanyaan Syahrizal Pahlevi di Kompas Minggu, 31 Agustus yang lalu. Tulisan ini bukan sekadar lanjutan atau tanggapan dari artikel beliau yang tidak bermaksud diheboh-hebohkan itu plus artikel Syahrizal… Selengkapnya »Baru dan Segar Itu Mewah

                  Pergulatan Iman dan Beriman dengan “Santai”

                    Pada mulanya agama muncul sebagai ideologi yang membebaskan manusia dari berbagai persoalan hidup. Namun, setelah lama bergumul dengan sejarah kekuasaan sosial-politik-ekonomi, agama kerap menjelma sebagai rangkaian doktrin kaku, membelenggu, bahkan menakutkan. Bagaimana cara menyerap spirit awal agama yang membebaskan itu? Cobalah beriman secara santai. Lampauilah formalitas agama, dan reguklah energi keimanan yang mencerahkan. Dengan begitu, nilai-nilai religius itu bakal menawarkan pengalaman pribadi yang menyentuh, terbuka, mengasah akal budi, sekaligus menumbuhkan gairah hidup yang lebih kreatif. Seruan untuk ”beriman secara santai” semacam itu terasa saat membaca Pergulatan Iman (Nalar, Juli 2023). Buku setebal 216 halaman ini memang tak secara telak mengumbar kiat menemukan dimensi pembebasan. Namun, pengalaman keagamaan berbagai kalangan yang… Selengkapnya »Pergulatan Iman dan Beriman dengan “Santai”

                    Sajak Marhalim Zaini

                      Akulah Penyamun Sirih Besar : episode engku puteri 1. (jampi sirih merah serapah ia sepah ke tanah ulayah ini marwah ini kopiah ayo berjogetlah!) syahdan kau tergayut di dahan hutan aku menikam bulan dalam badan ini malam kita bersemandian anak bujang anak perawan tak takut disebat rotan andai dalam rimba pecah tempurung sekampung santannya untuk siapa dikau mengeram saja daku pejamkan mata orangtua merah muka mengajilah, nak, mengajilah! alif-ya-wau mengeja rajah langit di punggung sangit orang-orang pulau bagai setampun pasir mengalir ke hilir ke ujung dayung riwayat sebulir air pahamkah ia lidah kita buta kata kaku kayu disekat suku terkutukkah kita jikalau maung melayu di sarungku di kerudungmu tak terbaca… Selengkapnya »Sajak Marhalim Zaini